JAKARTA (Panjimas.com) – Pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia vs Timnas Suriah pada Sabtu malam, (15/11) hampir saja batal terjadi. Ketika kedua tim telah berada di lorong menuju lapangan, barisan pemain Tim Nasional Suriah sempat berhenti sesaat. Alasannya, mereka tidak suka ada spanduk bertuliskan “Dari Indonesia Selamatkan Anak-anak Suriah #savethechildrenforsyria” terpampang di tribun penonton.
Pantauan Kiblat.net di lapangan, sebelum pertandingan dimulai dua spanduk berukuran sekitar 30 meter sempat diusung oleh sejumlah penonton. Spanduk itu terlihat diusung di sektor 9 dan sektor 12 Stadion Gelora Bung Karno.
Namun, sebelum peluit kick-off ditiup wasit, panitia pertandingan meminta agar spanduk itu diturunkan karena dianggap bermuatan politis. “Kepada para penonton yang membawa spanduk bermuatan politis agar segera diturunkan,” ujar panitia pertandingan lewat pengeras suara.
“Mas tolong ya spanduknya diturunkan, karena kalau masih ada spanduk ini Tim Suriah gak mau main,” ujar koordinator aksi koordinator aksi dari Pemuda Peduli Kemanusiaan (PPK), Imam Ahmad Suroso kepada Kiblat.net, menirukan suara petugas keamanan GBK. Sementara satu spanduk lainnya disita oleh petugas, akunya.
Menurut Suroso, spanduk itu sengaja dipasang dalam laga persahabatan jelang piala AFF itu, sebab Suriah merupakan negara yang sedang dirundung konflik kemanusiaan yang disebut PBB sebagai “The Biggest Humanitarian Crisis In The World.”
Suroso juga menerangkan bahwa spanduk tersebut mendapatkan respon dari penonton lainnya. Mereka melepas spanduk milik mereka yang telah dipasang sebelumnya, dan malah membantu memasangkan spanduk kemanusiaan yang bertuliskan “Selamatkan Anak Suriah. Bantu Mereka Hadapi Musim Dingin #Save The Children of Syria” itu.
Spanduk itu juga sempat dipasang lagi saat babak kedua pertandingan itu baru dimulai, namun setelah 10 menit berdiri mereka didatangi lagi oleh sesorang yang mengaku Koordinator GBK. “Timnas Suriah udah gak mau main lagi ke Indonesia gara-gara lihat spanduk ini,” ujarnya.
“Sepakbola memang tak boleh dicampuri urusan politik, namun jika ada tragedi kemanusiaan sudah lazim para pemain sepakbola boleh menyuarakan kepeduliannya. Contohnya saat gempa atau bencana lainnya… pemain biasanya memakai ban hitam di bahunya. Bahkan di Liga Italia pun sempat terpampang spanduk dukungan untuk Palestina,” ujar Suroso menjelaskan maksud aksi PPK. [AW/Fajar, Kiblat]