JAKARTA (Panjimas.com) – Penolakan mayoritas elemen umat Islam DKI Jakarta seperti para habaib, kyai, tokoh Betawi, FPI, FUI dan lain-lain yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak menjadi Gubernur DKI ternyata mendapat perlawanan dari Ahok.
Namun, perlawanan Ahok tersebut ternyata juga mendapat cibiran pengacara kondang, Farhat Abbas. Farhat mengatakan, ciri-ciri orang-orang yang membenci Islam adalah pihak-pihak yang menyatakan Front Pembela Islam (FPI) tidak damai, dan Islam itu sendiri damai. Padahal, Islam itu keras terhadap maksiat.
Pernyataan itu terpampang di lini masa akun Twitter @farhatabbaslaw. “Melawan FPI sama halnya melawan Islam! Apapun alasannya ! Anti FPI adalah ANTI ISLAM ! Siapapun Orangnya!,” tegas Farhat Abbas.
Farhat Abbas mengingatkan agar sejumlah pihak tidak memusuhi FPI. “Lebih baik diam, daripada mengejek, memusuhi FPI, karena sama aja dengan terang-terangan gak suka Islam, ntar dikira suka maksiat lho. Yang lurus-lurus saja, pasti FPI mikir dua kali naklukkin kalian yang berlindung pada kebenaran, bukan kemaksiatan,” tulis @farhatabbaslaw.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo (Jokowi), pada Senin (10/11/2014).
Hadir dalam aksi damai itu antara lain Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath, dai TV ustadz Ahmad Al Habsyi, Ketua MUI Pusat KH Cholil Ridwan Lc, dll. Ustadz Ahmad Al Habsyi memberikan orasi dalam demo GMJ tersebut yang menentang Ahok sebagai Gubernur DKI.
“Nah yang sombong itu iblis, dan iblis harus dilawan. Islam enggak pernah takut dengan siapa pun. Kita enggak pernah cari lawan. Kita cinta damai, dan kita enggak takut mati kalau ada yang cari masalah,” tegas ustadz Al Habsyi. [GA]