GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Brigade Izzudin Al-Qassam , sayap militer gerakan perlawanan Islam (HAMAS) mewisuda angkatan pertama dari Tentara Rakyat, bertema: “Angkatan Para Kesatria Pembebas,” pada hari Jum’at (7/11/2014) di wilayah utara Jalur Gaza.
Sebanyak 2500 pemuda berbaris di sepanjang area halaman pemakaman Faluja hingga Halamad Masjid Al-Khulafa Ar-Rasyidin di perkemahan Jabaliya sambil melakukan pertunjukan berbagai macam seni militer.
Acara kelulusan tersebut dihadiri oleh para petinggi HAMAS dan ratusan keluarga. Salah seorang petinggi Hamas Muhammad Abu Askari mengatakan acara kelulusan ini diadakan pada waktu yang bersamaan dengan insiden penyerangan yang dialami oleh Masjid Al-Aqsha.
“Kami meyakini bahwa pertempuran pembebasan Al-Quds akan segera tiba,” ungkap Muhammad.
Untuk diketahui, Secara historis, Izzudin Al Qassam adalah nama pelopor seorang mujahid yang mati syahid pada tahun 1935 di dekat Jenin. Al-Qassam dilahirkan di Suriah dan diusir ke Palestina untuk melawan pendudukan Perancis di Suriah dan Lebanon. Di Palestina, ia melanjutkan perjuangannya melawan pendudukan Inggris yang telah berjanji untuk membuat negara untuk orang Yahudi sebuah tanah air, sekarang menjadi negara Zionis Isreal.
Brigade Izzudin Al Qassam didirikan di tengah-tengah Intifadah Palestina (1987-1994) melawan pendudukan Zionis.
Jumlah Brigade Izzudin Al Qassam anggota hanya diketahui pimpinan Brigade, yang mengadopsi prinsip kerahasiaan dalam organisasi dan rekrutmen.
Organisasi Brigade Izzudin Al Qassam adalah jaringan sel-sel khusus yang beroperasi di seluruh Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sel-sel itu bekerja secara independen satu sama lain di bawah petunjuk dari kepemimpinan Brigade tersebut. Mereka yang direkrut diwajibkan untuk memenuhi persyaratan kesalehan moral, integritas, dan keteguhan serta persyaratan fisik dan pendidikan untuk tugas yang akan diberikan kepada mereka.
Hingga kini, Brigade Izzudin Al Qassam yang merupakan sayap militer HAMAS memiliki perang penting dalam jihad melawan Zionis Israel di Palestina khususnya Jalur Gaza. [AW/Abdillah Onim]