WASHINGTON (Panjimas.com) – Ternyata biaya yang di habiskan Amerika Serikat (AS) untuk memerangi Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) tidak sedikit. AS menghamburkan dana US$8,3 juta atau lebih dari Rp 100 miliar per hari dalam perang melawan IS di Iraq dan Suriah.
Jumlah dana yang dihamburkan AS itu meningkat tajam dari sebelumnya yakni, US$7,6 juta atau sekitar Rp 92 miliar per hari. Biaya perang semahal itu merupakan data resmi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS yang dilansir Reuters, pada Selasa (28/10/2014).
Menurut Pentagon, dalam perang melawan IS yang dimulai pada tanggal 8 Agustus hingga 16 Oktober 2014, AS sudah menghamburkan dana sebesar US$580 juta atau sekitar Rp 7 triliun. Namun hingga kini, tidak ada capaian yang berarti yang diperoleh AS dan sekutunya yang tergabung dalam koalisi salibis internasional tersebut.
Sebab, hingga kini Daulah Islamiyyah masih terus memperluas dan mengontrol wilayahnya dan masih mengurusi urusan umat Islam yang berada dibawah wilayah kekuasaannya. Bahkan yang terbaru, Kobani yang berada di perbatasan antara Suriah dan Turki sudah dikuasai oleh mujahidin IS.
Data itu sebenarnya tidak jauh dari catatan sebuah lembaga pertahanan di Washington yang pernah memprediksi bahwa perang AS melawan IS bisa menghabiskan sekitar US$1,8 miliar atau sekitar Rp 22 triliun per bulan.
Estimasi biaya perang itu dihitung oleh Pusat Strategis dan Penilaian Anggaran (CSBA) pada September 2014 lalu. Menurut CSBA, AS sudah menghabiskan dana hingga US$930 juta hingga 24 September 2014 dalam perang melawan institusi yang dipimpin oleh Khalifah Ibrahim atau Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
”Biaya operasi di masa depan terutama tergantung pada bagaimana operasi panjang terus dilakukan, intensitas operasi udara, dan apakah ada pengerahan pasukan darat di luar yang sudah direncanakan,” bunyi laporan CSBA bulan lalu. [GA/snews]