JAKARTA (Panjimas.com) – 1. dalam rukun keimanan Islam, ada bahasan tentang Qadha dan Qadar | meyakini apapun yang diberikan dan ditentukan Allah itu baik adanya. 2. bentuk wajah, warna kulit, postur badan, kesemuanya takdir | yang Allah tentukan itu kita yakini bahwa itulah yang terbaik
- dilain sisi, selain menjelaskan takdir yang “dari sananya begitu” | Allah pun memberikan pada manusia hal-hal yang bisa dia pilih. 4. misalnya mau beriman atau mau kafir, amanah atau khianat | semua itu pilihan bebas yang Allah karuniakan pada manusia
- kabar baiknya, Allah tidak sekalipun akan menghisab hal-hal takdir | Allah tidak akan minta pertanggungjawaban hal yang Dia tentukan. 6. misal, di Hari Penghisaban, Allah tidak tanya pada lelaki “kenapa kamu lelaki?” | karena hal itu takdir yang dia tentukan bagi kita
- jadi dalam Islam, kita tidak perlu memusingkan takdir atau ketentuan Allah | cukup beriman pada takdir, bahwa semua dari Allah, selesai. 8. hal yang Allah takdirkan, yang tak mampu kita pilih tidak dihisab | sebaliknya, dalam hal yang mampu kita pilih, maka itu pasti dihisab
- zaman sekarang kebalik, yang takdir malah diubah-ubah | yang pilihan malah nggak diperhatikan dan nggak dipusingkan. 10. yang kulitnya hitam, hidungnya pesek, nggak terima, operasi plastik | ini malah akan dihisab, karena tidak mengimani takdir dari Allah
11. padahal warna kuit dan bentuk badan semua pemberian Allah | dan Allah tidak akan menanyai itu di saat perjumpaan dengan Allah. 12. sibuk memusingkan dan mengubah yang sudah Allah tentukan padanya | tapi tinggalkan shalat biasa aja, tapi nggak belajar agama wajar aja
13. ini zaman sekarang, salah kaprah parah | yang nggak dihisab diurus, yang dihisab malah diabaikan. 14. termasuk takdir itu, dilahirkan di suku apa, dilahirkan dimana, dari orangtua mana | itu semua bagian ketentuan Allah yang bukan pilihan
15. contohnya saya, lahir di Palembang-Indonesia, dari rahim ibu yang beretnis Chinese | itu semua bukan pilihan, itu bagian takdir. 16. tapi menjadi seorang Muslim? itu jelas pilihan bagi saya, saya memilih jalan Islam | itu jelas pilihan, dan itu jelas akan dihisab
17. maka menjadi orang Indonesia itu tidak perlu dipusingkan | tapi menjadi seorang Muslim itu jelas harus diperhatikan dan dibanggakan. 18. dilahirkan di tanah Indonesia tidak akan Allah hisab | tapi tentang menjadi Muslim, Allah akan hisab itu
19. maka bagi saya sangat jelas, menjadi Muslim itu jauh lebih penting | dari sekedar menjadi orang Indonesia. 20. karena menjadi Muslim itu pilihan | sedang lahir di Indonesia itu ketentuan
21. Alhamdulillah, saya bersyukur pada Allah, lahir dan besar di Indonesia | Indonesia jadi wasilah saya mengenal dan mempelajari Islam. 22. karenanya saya harus menjaga Indonesia ini menjadi wasilah | bagi semua yang belum Muslim agar merasakan nikmat yang saya rasa
23. karena dimanapun manusia lahir, apapun suku dan agamanya | kewajibannya adalah mengenal dan menyembah Allah Tuhan semesta. 24. maka jangan memusingkan bangsamu karena dia tak akan ditanya | perhatikan agamamu, amal ibadahmu, dan dakwahmu dalam Islam
25. menjadi Muslim itu nomor satu, yang lain bisa diatur-atur | dan hukum Allah itu paling tinggi, yang lain bisa dibawahnya. 26. karena tanpa Indonesia, Islam tetap ada | tapi tanpa Islam, Indonesia tidak ada. [Diambil dari akun Facebook (FB) pribadi, Ustadz Felix Siauw, @UstadzFelixSiauw pada Senin (20/10/2014) pagi]