JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Panglima DPP Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Jordan Al-Fattah menolak tudingan bahwa FPI pemicu bentrok di depan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta. (Baca: Aksi Unjuk Rasa FPI Didepan Gedung DPRD DKI Jakarta Pecah Bentrok dengan Polisi)
Sebaliknya, Ustadz Jordan menegaskan bahwa Polisi sendiri dan Basuki Tjahaj Purnama alias Ahok sebagai aktor intelektual pemicu bentrok. (Baca: Polisi Anarkis!! Massa FPI Ditembaki, Ditangkapi & Dipukuli Didepan Balai Kota Jakarta)
Hal itu disampaikan Ustadz Jordan usai melaksanakan aksi penolakan terhadap Ahok, lantaran melarang penjualan hewan qurban dan pemotongan hewan qurban di halaman masjid dengan alasan menjaga kebersihan.
“Ini akibat penjagaan aparat yang terlalu berlebihan. Kami datang ke sana bukan untuk bentrok, tetapi karena melihat aparat yang bersikap begitu, laskar tidak bisa diam!” kata Ustadz Jordan di depan markas DPD FPI DKI Jakarta, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, pada Jum’at (3/10/2014).
Menurut Ustadz Jordan aksi FPI ke depan gedung DPRD hanya ingin menyampaikan aspirasi dan menuntut sikap tegas anggota dewan untuk melengserkan Ahok. (Baca: Bentrok FPI vs Polisi Juga Terjadi Didepan Balai Kota DKI Jakarta)
“Aparat berlebihan dalam aksi kita kali ini, itulah yang menjadi pemicu, kita hanya ingin ketemu anggota dewan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Ahok sebagai pemimpin kafir yang telah bersikap arogan terhadap umat Islam sehingga FPI tak rela dipimpin oleh Ahok, hingga terjadinya aksi penolakan yang berakhir bentrok.
“Ini lantaran Ahok, sialan dangkalan! Dia sebenarnya pemicu bentrok. Ahok ketakutan, kalau dia mau bertemu dengan kami, tentu tidak akan ada aksi yang berakhir bentrok seperti ini,” tegasnya. [AW]