JAKARTA (Panjimas.com) – Sekjen Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Shabri Lubis mengritik sikap aparat yang berlebihan mengerahkan ratusan aparat kepolisian ke kantor DPP FPI di Petamburan, untuk menangkap Korlap aksi tolak Ahok yang berakhir bentrok pada Jum’at lalu.
“Ya mereka mau cari korlap aksi demo tolak Ahok. Kalau di Petamburan yang sempat dibawa Irwan, di staf di DPP FPI,” kata Ustadz Shabri melalui sambungan telepon, Jum’at (3/10/2014).
Selama ini menurut Ustadz Shabri, FPI selalu kooperatif. Sehingga tak perlu ada ancaman seperti disampaikan Kapolda Irjen Pol Unggung Cahyono.
“Kita kooperatif, akan membantu aparat kepolisian. Jadi mestinya tidak perlu mengerahkan aparat seperti itu. Jadi seharusnya berkoordinasi saja dengan pengurus FPI, tidak perlu ada ancam-ancaman,” ujarnya.
Ustadz Shabri juga menyatakan bahwa sebenarnya FPI tak mau diadudomba bentrok melawan polisi, hingga jatuh korban luka-luka di kedua belah pihak.
“Kita ini bukan sedang melawan polisi, yang kita lawan kafir Ahok. Meskipun aksi tadi terjadi insiden, sebenarnya kita tidak mau diadudomba lawan polisi. Kita tidak mau ada bentrokan, ada korban dari FPI maupun polisi,” jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa lawan FPI sebenarnya adalah Ahok yang telah bersikap kurang ajar, melarang syiar Islam, menyembelih qurban.
“Kita sedang melawan kafir Ahok, yang melarang qurban, yang kurang ajar, tidak bermoral,” tegasnya. [AW]