JAKARTA (Panjimas.com) – Sekjen DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamu’min menegaskan bahwa seharusnya anggota DPRD DKI Jakarta, Polisi dan Satpol PP ikut serta melengserkan Ahok.
Pasalnya, mereka semua beragama Islam, sementara Ahok telah menghina Islam dengan melarang penyembelihan qurban di halaman masjid.
“Anda ini punya hak angket dan anda sebagai anggota DPRD ini telah dihina. Mayoritas anggota DPRD itu Islam, Polisi Islam, Satpol PP Islam, seharusnya mereka beramai-ramai tangkap Ahok!” tegas Habib Novel dalam orasinya di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Selatan, pada Jum’at (03/10/2014).
Habib Novel sejak awal juga telah menyampaikan itikad baik FPI, bahwa musuh sebenarnya bukanlah aparat, melainkan Ahok yang telah melarang syiar Islam.
“Untuk itu saya serukan kepada polisi dan Satpol PP anda balik badan saja! Kita tidak mau bentrokan dengan sesama Muslim,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa laskar FPI tidak pernah takut dengan ancaman Ahok yang mengaku dekat dengan kalangan Kopassus, termasuk ancaman mengisi water cannon dengan bensin saat menghadapi demonstran.
“Kalau Ahok menentang umat Islam, kita siap melawan. Mau panggil Kopassus, siap kita lawan! Walaupun water cannon diisi bensin, kita tidak bakal mundur sejengkal pun. Habiskan nyawa kita untuk bela agama Allah, Allahu Akbar!” tandasnya.
Sayangnya, dalam aksi damai FPI harus berakhir bentrok dengan aparat. Laskar FPI mendesak untuk masuk guna menemui anggota DPRD, namun aparat bertindak represif. [AW]