MAKASSAR (Panjimas.com) – Selama ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar dikenal getol mendukung program missionaris Syi’ah di Makassar baik di kampus seperti UIN Alauddin maupun di masjid-masjid. Hal ini tak lepas dari peran sentral Ketua MUI Makassar, KH Dr Mustamin Arsyad yang all out mendukung setiap agenda-agenda negara Syi’ah Iran di Indonesia pada umumnya dan Makassar pada khususnya.
Dan kemesraan Ketua MUI Makassar dengan Syi’ah Iran semakin nyata setelah pekan lalu dia beserta rombongan dari Indonesia diundang untuk berkunjung ke Qom, Iran sebagaimana dilansir website Syi’ah, Mahdi-news dan juga beredarnya foto-foto tersebut di FB yang dipublikasikan oleh jurnalis Syi’ah, Ismail Amin.
Ayatollah Araki, selaku pimpinan Lembaga Internasional Pendekatan antar Madzhab yang menemui Dr Mustamin Arsyad beserta sejumlah tokoh dari Indonesia yang sedang berkunjung ke Qom Iran, pada Senin (22/9/2014) lalu.
Selain Dr Mustamin Arsyad, rombongan dari Indonesia juga terdiri dari KH Mudrik al-Qari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiyah Palembang, Prof DR Aflatun Mukhtar MA Rektor UIN Raden Fatah Palembang dan Prof Dr Darwis Hude MA Direktur Pasca Sarjana PTIQ Jakarta.
Dr Mustamin Arsyad sendiri tercatat berulang kali mendukung acara-acara yang diadakan Syi’ah di Makassar, seperti menghadiri perayaan Asyura, dan mendampingi tokoh Syiah Iran menjadi pembicara di UIN Alaudin dalam seminar tasawuf pada tahun 2013 seperti diwartakan tribunnews, dan pada bulan Ramadhan yang lalu memberikan kesempatan ulama Syiah dari Iran berceramah di Masjid Raya kota Makassar seperti dilansir Lppimakassar.com (bukan Lppimakassar.net yang milik Syi’ah).
Dr Mustamin Arsyad yang juga mursyid Tarekat Sufi Al Syadziliyah ini berhasil direkrut menjadi agen pendukung Syi’ah di Indonesia dan memuluskan agenda negara Syi’ah Iran dalam menSyi’ahkan masyarakat Makassar.
Semoga Dr Mustamin Arsyad dan kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah untuk mengenali akan bahaya Syi’ah bagi akidah seorang muslim dan stabilitas NKRI, dan semoga kedepannya Makassar dilindungi dari makar-makar jahat Syi’ah dan diberikan pemimpin yang memahami betul kesesatan dan kerusakan Syi’ah. [GA/iz]