JAKARTA (Panjimas.com) – Aksi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta yang akan membongkar lapak para pedagang hewan kurban di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diwarnai bentrok. Puluhan pedagang yang tidak diterima dagangannya dibersihkan melempari petugas dengan beling dan batu.
Akibatnya, gabungan Satpol PP yang berjumlah sekitar 50 personel itu pun berlarian mundur menghindari lemparan batu para pedagang hewan kurban menuju kearah Kecamatan Tanah Abang.
Tak hanya mengusir Satpol PP dari tempat jualan mereka, para pedagang hewan kurban juga menantang Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk datang ke Tanah Abang. Sebab, para pedagang mensinyalir Ahok berada dibalik pembongkaran dan pengusiran para pedagang hewan kurban.
“Kami warga Tanah Abang, sudah dari dulu jualan kambing di sini jadi kalau Ahok mau ngelarang langkahin dulu kita orang,” teriak salah seorang pedagang di lokasi, pada Selasa (30/9/2014) seperti dilansir Okezone.
Mereka pun meminta mantan Bupati Bangka Belitung beragama Kristen itu datang ke Tanah Abang untuk melihat dan mengenal tradisi warga Tanah Abang. “Masa jualan hewan kurban dilarang, gue juga jualan enggak setiap hari di sini. Ahok kemari kalau berani,” tantang pria tersebut.
Salah seorang pedagang hewan kurban lainnya juga mempertanyakan alasan Ahok yang kerap kali membuat kebijakan anti Islam. “Kami hanya dagang setahun sekali! Apa sih maunya Ahok?” kata salah seorang pedagang yang terlibat bentrok seperti dilansir Kompas.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui adanya Instruksi Gubernur (InsGub) Nomor 67 Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI soal larangan penampungan, penjualan penyembelihan hewan kurban.
Ahok beralasan, InsGub itu dibuat setelah ada permintaan beberapa kepala Sekolah Dasar (SD). Kepala sekolah berharap tidak ada penyembelihan di sekolah karena khawatir murid trauma melihat penyembelihan. [GA]