ANBAR, IRAQ (Panjimas.com) – Seorang pejabat keamanan senior rezim Syi’ah Iraq dan seorang Brigadir Jenderal mengatakan kepada NBC News, pilot militer Syi’ah Iraq keliru mengirim dan memberikan makanan, air dan amunisi untuk Daulah Islamiyyah atau Islamic State (IS), dan bukan kepda tentara mereka sendiri.
Persediaan seharusnya diberikan untuk membantu para perwira militer Syi’ah Iraq yang terkepung dan para tentara yang berjuang melawan mujahidin IS selama seminggu di Saglawiyah dan desa Al-Sijar di provinsi barat negara itu, Anbar.
“Beberapa pilot, bukannya menjatuhkan pasokan ini atas daerah militer Iraq, bahkan menjatuhkannya di
atas daerah yang dikuasai oleh tentara IS,” kata Hakim Al-Zamili, seorang anggota parlemen Iraq, bagian komite pertahanan dan keamanan.
“Para prajurit yang membutuhkan pasokan tersebut, tetapi karena kesalahan rencana satu komandan di tentara Iraq dan kurangnya pengalaman pilot, kita secara tidak langsung membantu IS untuk membunuh tentara kami,” lanjutnya.
Seorang Brigadir Jenderal di Departemen Pertahanan Iraq yang menolak disebutkan namanya membenarkan insiden yang terjadi pada tanggal 19 September 2014 lalu. “Ya, itulah apa yang terjadi,” kata petugas itu, ia menambahkan bahwa beberapa pilot angkatan udara “tidak memiliki cukup pengalaman, mereka semua muda dan baru”.
Al Zamili dan Brigadir Jenderal mengatakan akan segera melakukan investigasi untuk menentukan penyebab dari kesalahan tersebut. Kesalahan pengiriman ini akhirnya menyebakan tentara Syiah Iraq mengalami kelaparan dan kekurangan amunisi di basis militer Saqlawiyyah dan drama tersebut berakhir dengan ditaklukkannya basis militer Saqlawiyyah dan Sijar oleh mujahidin IS. [GA/sf/nbc]