JAKARTA (Panjimas.com) – Selain massa Forum Betawi Rempug (FBR), massa dari Front Pembela Islam (FPI) juga ikut bergabung melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu (1/10/2014) untuk menuntut Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya.
Pasalnya, sikap dan kebijakan Ahok selama memimpin di Jakarta banyak merugikan masyarakat khusus warga Betawi. Hal ini dikatakan oleh perwakilan dari FPI, ustadz Ja’far Shodiq yang mengungkapkan salahsatu kebijakan Ahok yang melarang hewan kurban serta menyembelih hewan kurban di sekolah.
Sebab kebijakan mantan Bupati Bangka Belitung beragama Kristen itu sering bertentangan dengan hukum dan syari’at Islam. “Kita ini orang Betawi yang nyari makan dan rejeki setahun sekali dengan jualan hewan kurban. Ini malah dilarang,” ungkap ustadz Ja’far Shodiq, pada Rabu (1/10/2014).
Menurutnya, salah satu insiden yang timbul dari kebijakan Ahok itu adalah bentrokan yang terjadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dimana para penjual hewan kurban menolak untuk ditertibkan. “Kalau begitu Ahok sudah mencari gara-gara. Ikan bawal buah terong, dia jual kita borong. Kita siap hadapi Ahok,” tandasnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui adanya Instruksi Gubernur (InsGub) Nomor 67 Tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI soal larangan penampungan, penjualan penyembelihan hewan kurban.
Ahok beralasan, InsGub itu dibuat setelah ada permintaan beberapa kepala Sekolah Dasar (SD). Kepala sekolah berharap tidak ada penyembelihan di sekolah karena khawatir murid trauma melihat penyembelihan. [GA]