BRISBANE (Panjimas.com) – Aksi vandalisme dan teror dari sejumlah pihak anti Islam kepada warga Muslim di Australia semakin menjadi-jadi. Bahkan, masjid komunitas Indonesia di Brisbane pun menjadi sasaran aksi brutal kelompok anti Islam tersebut.
Kata-kata kotor dan keji seperti Muslim ‘mati’, ‘iblis’ dan ‘tak menghormati cara kami’ disemprotkan di masjid masyarakat Indonesia. Selain itu yang lebih mencengangkan, lambang salib juga menghiasi coretan tersebut yang mengindikasikan adanya konfrontasi antara Islam dan Kristen di Australia.
Dikutip dari Brisbane Times, Inspektur Rob Graham menyatakan tindakan vandalisme ini sebagai kejahatan bodoh. Kepolisian tutur dia akan segera menangkap mereka yang bertanggung jawab. ”Kami tak berbicara terkait dalam kriminal disni,” ucap dia kepada ABC 612 Brisbane.
Ia mengatakan ada sejumlah barang bukti berupa, sidik jari dan DNA yang tertinggal. Begitu juga dengan bukti aktivitas yang terekam CCTV, dimana ia yakin bisa segera menangkap pelaku tersebut.
Walikota Brisbane, Graham Quirk kecewa dengan aksi tersebut. Ia pun mengingatkan bahwa Brisbane adalah kota yang beragam, baik ras maupun agama. “Kekuatan kami adalah kesatuan, penting bagi masyarakat untuk menghormati satu sama lain,” tutur dia, pada Kamis (25/9/2014).
Sementara Ketua Komunitas Muslim Indonesia Queensland, Hamid Mawardi mengatakan serangan itu adalah hasil dari kesalahpahaman terhadap Islam. Padahal ia mengaku sudah lama tinggal di Australia dan dapat hidup dengan damai. [GA/rol]