NUSAKAMBANGAN (Panjimas.com) – Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada umat Islam di Iraq dan Suriah yang telah menjadi korban serangan biadab tentara salibis di bawah komando Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada para pembesuk di LP Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dengan tegas mengutuk penyerangan brutal itu dan menegaskan bahwa Barat telah memulai kembali perang salib yang dibantu para thaghut Arab.
Namun di sisi lain, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyampaikan rasa syukur kepada Allah, sebab para mujahidin telah menunaikan tugasnya di dunia dalam berjihad fi sabilillah dan semoga dikaruniai mati Syahid oleh Allah Ta’ala.
“Kami bersyukur kepada Allah, semoga memberi syahid kepada para mujahidin,” ujarnya kepada para pembesuk, pada Kamis (25/9/2014).
Meski banyak berjatuhan korban jiwa, namun Ustadz Abu Bakar Ba’asyir terus memberikan dukungan dan doa kepada para mujahidin di bumi jihad Iraq dan Suriah.
“Kita harus berbesar hati, ini semua janji Allah. Tidak perlu mundur, semua ini harus dihadapi,” tandasnya.
Untuk diketahui, Ulama sepuh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyatakan bahwa sikap Amerika Serikat yang menggalang dukungan koalisi salibis negara-negara Eropa dan negara thaghut Timur Tengah untuk memerangi Daulah Khilafah Islamiyah atau Islamic State (IS) justru semakin menambah keimanan para mujahidin.
Pasalnya, menurut Ustadz Ba’asyir yang telah malang-melintang di duni pergerakan ini, peperangan koalisi salibis dan negara-negara thaghut Arab melawan Daulah Islamiyah persis seperti perang Ahzab (sekutu) di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Baca: Ustadz Ba’asyir: Perang Ahzab Koalisi Salibis terhadap Daulah Islamiyah Semakin Menambah Iman Kami)
Selain itu, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyerukan kepada kaum Muslimin untuk membaca Qunut Nazilah dalam shalatnya. (Baca: Ustadz Ba’asyir Serukan Qunut Nazilah Doakan Mujahidin Melawan Koalisi Salibis)
Hal itu mengingat kaum Muslimin tengah mendapatkan ujian besar; belum selesai pembantaian di Suriah oleh rezim Bashar Al-Assad, kini bertambah lagi musuh Umat Islam dengan datangnya koalisi salibis dan negara thaghut arab di bawah pimpinan Amerika memerangi mujahidin. [AW]