FILIPINA (Panjimas.com) – Ancaman kelompok mujahidin Abu Sayyaf di Filipina untuk mengeksekusi warga Jerman yang mereka sandera sebagai bentuk solidaritas kepada Daulah Islamiyyah atau Islamic State (IS), merupakan indikasi bahwa pesan yang disampaikan IS melalui statemen Jubir IS, Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani Asy-Syami beberapa hari lalu diterima oleh sejumlah kelompok mujahidin di Asia Tenggara.
Hal itu merupakan peringatan akan risiko keamanan bagi negara-negara di kawasan Asia. Pada Jum’at (26/9/2014), kantor berita Reuters menyebut lebih dari 100 orang dari Indonesia, Malaysia dan Filipina diyakini telah bergabung dengan Daulah Islamiyyah di Iraq dan Suriah.
Mujahidin dari dari ketiga negara itu juga dilaporkan telah membahas pembentukan unit pasukan IS berbahasa melayu di Suriah. Pemimpin pasukan Amerika Serikat (AS) di Pasifik, Laksamana Samuel Locklear mengatakan, sekitar 1.000 orang direkrut dari India hingga Pasifik dan telah bergabung dengan IS. “Jumlah itu bisa lebih banyak,” kata Locklear.
Komando Pasifik AS bertanggung jawab untuk 36 negara, termasuk Australia, China dan negara-negara di Asia Tenggara. Ribuan orang yang telah bergabung denga IS itu, disebut-sebut telah bersumpah setia dan akan membentuk cabang IS di negaranya masing-masing. [GA]