JAKARTA (Panjimas.com) – Umat Islam Jakarta yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), Forum Betawi Bersatu (FBB) dan sejumlah majelis taklim menggelar aksi akbar dengan mendatangi DPRD Jakarta pada Rabu (24/9/2014) siang, menuntut DPRD menolak Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik menjadi Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang terpililih sebagai Presiden RI 2014-2019.
Rombongan pendemo yang dipimpin oleh Ketua FPI DKI Jakarta, Habib Salim Alatas menyatakan Jakarta yang penduduknya mayoritas Muslim, haram dipimpin Ahok yang Kafir dan fasik. Pernyataan-pernyataan Ahok yang arogan dan melecehkan umat Islam membuat FPI menolak keras Ahok jadi Gubernur.
“Ahok harus segera mengundurkan diri baik sebagai Wakil Gubernur (Wagub) atau Gubernur. Mayoritas penduduk Jakarta yang beragama Islam tidak boleh dipimpin orang Kafir,” tegas pria yang biasa disapa Habib Selon itu di depan pimpinan DPRD DKI Jakarta.
Habib Selon juga menyatakan bahwa sesuai asas proporsionalisme, maka Ahok tidak layak memimpin Jakarta. “Apakah mungkin Gubernur Bali atau Papua beragama Islam?,” tanya Habib Selon. Ia menegaskan bahwa jangan sampai ayat-ayat suci Al Qur’an dikalahkan dengan ‘ayat konstitusi’.
Pimpinan FPI lainnya menegaskan bahwa Ahok hanya sah oleh undang-undang (UU). Sedangkan secara hukum adat (Betawi), dilarang orang Kafir memimpin Jakarta atau Betawi. “Apalagi secara hukum agama, haram hukumnya orang Islam mengangkat pemimpin Nashrani atau Yahudi. Saya peringatkan kepada anggota DPRD, Anda bisa terkena dosa semua bila mengangkat Ahok sebagai Gubernur,” tegasnya.
…Ahok harus segera mengundurkan diri baik sebagai Wakil Gubernur (Wagub) atau Gubernur. Mayoritas penduduk Jakarta yang beragama Islam tidak boleh dipimpin orang Kafir…
Sementara itu, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath dalam pertemuan dengan DPRD Jakarta menegaskan bahwa Ahok bisa dilengserkan DPRD. “Bupati Garut Aceng saja bisa dilengserkan, padahal tidak jelas kesalahannya. Apalagi Ahok yang banyak kesalahannya. Lebih baik Ahok legowo mengundurkan diri, agar hidup tenang,” terangnya.
Sementara itu, Pimpinan FBB, Endang menegaskan bahwa seluruh ormas Betawi di Jakarta menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Ahok adalah satu-satunya Wakil Gubernur yang arogan di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Dalam pertemuan dengan pimpinan DPRD Jakarta itu, wakil-wakil pendemo juga mengungkapkan adanya larangan Ahok untuk penyembelihan hewan korban di halaman sekolah dan masjid. “Ahok juga mengurangi bantuan ke majelis-majelis taklim untuk dialihkan ke pembangunan gereja terbesar di Indonesia. Untuk perencanaan pembangunan gereja itu saja sudah menghabiskan dana 1 milyar,” tegas pimpinan FPI lainnya.
FPI juga mensinyalir adanya upaya dari Jokowi-Ahok untuk mengangkat orang-orang Kristen jadi pejabat di DKI dengan kedok lelang jabatan. “Contohnya Lurah Susan yang memimpin Lenteng Agung dan Kepala Dinas Pendidikan DKI sekarang dipegang orang Kristen,” tegas seorang Habib dari FPI.
Pertemuan dengan anggota-anggota DPRD Jakarta itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Jakarta, Prasetyo dari FPDIP. Dalam pertemuan itu Prasetyo lebih banyak mendengarkan dan mempersilakan Haji Lulung dari FPPP dan Ahmad Taufik dari Gerindra untuk menanggapi.
Para pendemo yang hadir sejak jam 11.00 sampai sekitar jam 14.00 terus berorasi di depan gedung DPRD, jalan Kebon Sirih Jakarta. Mereka bersepakat akan terus berdemo sampai Ahok mundur jadi Gubernur. “Kita akan datangkan massa lebih banyak lagi menuntut Ahok mundur,” teriak seorang demonstran. Para demonstran membawa spanduk dan poster bertuliskan antara lain : “Hei Ahok, Jaga Bacot Lu!, Umat Islam Jakarta Tidak Butuh Ahok Yang Bacotnya Busuk”. [GA/SI]
BERITA TERKAIT: