RAQQA, SURIAH (Panjimas.com) – Ternyata koalisi Salibis pimpinan Amerika Serikatbersatu dengan pemerintah Syiah Nushairiyah, Bashar Al-Assad untuk memerangi mujahidin Daulah Islamiyah dan Jabhah Nushrah.
Pemerintah Suriah mengatakan bahwa Washington telah memberitahu pemerintah Presiden Bashar Al-Assad sebelum koalisi militer pimpinan AS meluncurkan serangan udara menggempur markas Daulah Islamiyah (Islamic State/IS) di utara dan timur Suriah, demikian dilansir Associated Press (AP), Selasa (23/9/2014).
Damaskus tampaknya mencoba untuk memposisikan diri sebagai koalisi internasional guna pembuka serangan militer, seperti apa yang telah diperingatkan Presiden Barack Obama sebagai kampanye militer yang panjang, bertujuan untuk mengalahkan mujahidin yang telah merebut kekuasaan besar di wilayah yang mencakup perbatasan Suriah-Irak. Sebaliknya, sekutu Suriah Iran dan Rusia justru mengutuk serangan itu.
Satu kelompok aktivis Suriah melaporkan bahwa puluhan mujahidin Daulah Islamiya gugur dalam serangan menjelang fajar, tetapi jumlah angka tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Beberapa aktivis juga melaporkan sedikitnya 10 warga sipil gugur.
Kampanye serangan udara diperluas juga menyasar cabang al-Qaida di Suriah, yang dikenal sebagai Jabhah Al-Nushrah. Washington menganggap kelompok mujahidin tersebut juga mengancam AS.
Dalam beberapa minggu terakhir, para pejabat Suriah bersikeras bahwa setiap serangan internasional melawan para mujahidin di wilayahnya harus dikoordinasikan dengan Damaskus atau serangan mereka akan dianggap sebagai tindakan agresi terhadap Suriah dan pelanggaran kedaulatannya. Waktu itu Amerika Serikat telah mengesampingkan koordinasi dengan pemerintah Assad.
Namun, Damaskus tampaknya ingin menunjukkan bahwa koordinasi itu tidak ditinggalkan. Pemerintah Suriah telah berjanji dalam sebuah pernyataan untuk terus memerangi faksi mujahidin di Suriah, dan mengatakan tidak akan menghentikan koordinasi “dengan negara-negara pertama yang dirugikan oleh kelompok itu dan juga terutama Irak.”
“Republik Arab Suriah mengatakan ia berdiri dengan upaya internasional untuk memerangi terorisme, tidak peduli apa kelompok itu disebut – apakah itu Da’ish atau Jabhah Al-Nushrah atau sesuatu yang lain,” katanya, menggunakan akronim bahasa Arab untuk kelompok Daulah Islamiyah.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan Washington memberitahu utusan Damaskus untuk PBB dari serangan yang datang tak lama sebelum mereka mulai. Ia juga mengatakan Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyampaikan pesan melalui menteri luar negeri Irak kepada diplomat penting Suriah untuk menginformasikan rencana itu ke Damaskus. [AP/AW]