TEHERAN (Panjimas.com) – Negara Syi’ah Iran memberikan sinyal untuk bergabung dalam koalisi “salibis” bentukan Amerika Serikat (AS) guna memerangi Daulah Khilafah Islamiyyah atau Islamic State (IS) yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Iraq dan Suriah.
Seorang pejabat senior Iran menyebut, negaranya siap untuk bergabung dengan koalisi internasional bentukan AS itu untuk melawan Islamic State (IS). Namun, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi AS bila ingin Iran bergabung dalam koalisi tersebut.
Seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (21/9/2014), salah satu syarat menurut pejabat tersebut adalah Iran menginginkan AS memberikan negaranya lebih banyak kebebasan untuk mengembangkan teknologi nuklir mereka. Pejabat tersebut beralasan, program nuklir Iran semata-mata untuk kebaikan.
“Iran adalah negara yang sangat berpengaruh di wilayah tersebut dan dapat membantu dalam perang melawan ISIS. Tapi, itu adalah jalan dua arah. Anda memberikan sesuatu, Anda akan mendapatkan sesuatu,” ungkap pejabat tersebut dalam kondisi anonim.
“ISIS adalah ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas dan dunia. Sedangkan teknoligi nuklir kami tidak berbahaya, karena ditunjukan untuk maksud baik. Kami tidak membuat senjata dari itu (nuklir), ” pejabat tersebut menambahkan.
AS sendiri menganggap Iran sebagai salah satu negara yang berpengaruh, bukan hanya bagi Iraq namun untuk Suriah. Iran dikenal sebagai salah satu sekutu dekat Suriah, selain China dan Suriah yang dapat membantu memperlancar koalisi “salibis” internasional melakukan serangan terhadap IS di Suriah. [GA]