JAKARTA (Panjimas.com) – Pada Selasa (16/9/2014) kemarin, spanduk berukuran sekitar 2 x 0,5 meter bertuslikan “Forum Betawi Bersatu Menolak Keras, Usir Ahok dari Jakarta karena Arogan, Melecehkan/Menghina Anggota DPRD Se-Indonesia” terpasang di pagar Gedung DPRD DKI Jakarta.
Kini, sejumlah spanduk bertuliskan “Tolak Ahok….. Harga Mati” kembali bertebaran di setiap sudut kota Jakarta. Spanduk-spanduk itu menjadi pernyataan sikap resmi Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (DPD FPI) DKI Jakarta, yang menolak Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan presiden RI terpilih 2014-2019, Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris DPD FPI Jakarta, Habib Novel Bamu’min mengatakan FPI tidak hanya menolak Ahok jadi Gubernur, tapi juga menuntut DPRD menurunkannya dari kursi Wagub segera. “Kami juga menuntut DPRD untuk segera melengserkan Ahok dari jabatanya sebagai wakil gubernur,” tegas Habib Novel, pada Kamis (18/9/2014).
Dalam maklumat yang dirilis hari Senin (16/9/2014) kemarin, DPD FPI DKI Jakarta membeberkan sejumlah alasan sehingga Wagub Jakarta beragama Kristen itu harus ditolak menjadi Gubernur DKI. FPI menilai sifat Ahok saat menjabat Wagub DKI sangat arogan, sehingga tidak pantas menduduki kursi gubernur.
Salah satu butir maklumat itu berisi seruan agar pemilihan Gubernur yang baru dilakukan melalui DPRD DKI Jakarta atau referendum rakyat Jakarta untuk menolak Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejalan dengan itu, akun Twitter resmi DPP FPI @DPP_FPI menulis: “Siapa yang berani menghalalkan apa yang diharamkan Allah? Sampai kiamat, orang Kafir HARAM jadi pemimpin Umat Islam”. [GA/sindonews]
BERITA TERKAIT: