KOSOVO (Panjimas.com) – Kepolisian Kosovo tangkap 15 orang diantaranya 9 imam masjid pada operasi besar-besaran Rabu (17/08/2014), operasi yang telah dilaksankan beberapa pekan tersebut bertujuan membendung peningkatan jumlah pemuda Albania yang hijrah menuju Bumi Syam dan Irak.
“15 orang kami tangkap dari seluruh penjuru negeri, terkait terorisme, anacaman tatanan konstitusional, hasutan serta ceramah tentang kebencian agama,” ungkap sumber polisi yang tidak mau disebut namanya.
Pada 11 Agustus lalu, telah ditangkap sebanyak 40 orang, dicurigai ikut serta berjihad di Irak dan Syam serta merekrut para mujahidin.
Kepolisian menambahkan, diantara yang ditangkap salah seorang Imam terkemuka di Masjid Agung ibukota Pristina, serta salah satu pimpinan partai politik yang bernafas Islam.
“Mayoritas dari mereka yang ditangkap adalah imam di masjid yang berbeda dari Komunitas Islam Kosovo,” kata juru bicara polisi Baki Kelani.
Penduduk muslim Kosovo berjumlah sekitar 1,8 juta dari etnis Albania, namun sebagian besar bergaya hidup sekuler.
Namun penemuan rekaman video yang menunjukkan penagkapan para imam masjid memicu protes dan kemarahan umat Islam Kosovo dan menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan beragama, maka karena takut akan balasan dari mereka, polisi mengenakan topeng hitam agar tidak teridentifikasi.
Juru bicara untuk komunitas Islam yang mempekerjakan dan membayar imam, mengatakan: “Tidak ada yang kebal hukum, jika ada bukti bahwa karyawan kami mengancam tatanan konstitusional. Maka, semua orang sama di hadapan hukum.”
Pejabat intelijen di Kosovo meyakin sekitar 100 dan 200 warga Kosovo berjuang di Irak dan Suriah. Setidaknya 20 warga Kosovo dilaporkan gugur dalam satu tahun terakhir.
Terkurung daratan dan miskin, Kosovo merdeka dari Serbia pada tahun 2008, hampir satu dekade setelah serangan udara NATO pimpinan AS mengusir pasukan Serbia yang dituduh membunuh dan mengusir warga sipil Albania selama kampanye kontra-pemberontakan. [AH/arabiya]