JAKARTA (Panjimas.com) – meributkan “bagaimana cara memilih pemimpin” namun abai “dengan apa dia memimpin” | itu hal sia-sia, tak berguna, dan tak bermanfaat
pemimpin bisa dan boleh datang dengan prosesi apapun | selama dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah dia memimpin, dia akan baik-baik saja
namun bila seorang pemimpin tidak menerapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah | maka bagaimanapun caranya terpilih, kewajibannya tetap belum tunai
siapapun pemimpinnya, asalkan tunduk pada Allah dalam menerapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah | maka dia pantas memimpin, layak didukung
karena manusia bisa berubah, serba kurang dan pasti mati | namun hukum Allah itu tetap, dan Allah itu sempurna
mempercayai manusia ada batasnya, namun meyakini Allah itu selamanya | dengan hukum Allah, kita meyakini, disitulah keadilan dan kebaikan
perdebatan tentang “cara memilih pemimpin” itu perlu | namun setelah diselesaikan diskusi tentang “dengan apa dia memimpin”?
namun bila pemimpin masih melalaikan hukum Al-Qur’an dan As-Sunnah, berpaling dari hukum Allah | maka siapapun dia, apapun caranya, percuma
kepemimpinan itu bukan orangnya, tapi “apa yang dia terapkan” | bila Allah dan Rasul diyakini, tentu Kitabullah dan Sunnah diterapkan. [Diambil dari akun Facebook (FB) pribadi Ustadz Felix Siauw, @UstadzFelixSiauw pada Selasa (16/9/2014)]