WASHINGTON, AS (Panjimas.com) – Mujahidin Daulah Islamiyah atau dikenal dengan nama Islamic State (IS) di Irak dan Suriah kini memiliki sekitar 20.000 sampai 31.500 mujahidin di lapangan, kata Pusat Badan Intelijen (CIA) Amerika Serikat, Kamis (11/9/2014).
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 10.000.
“CIA menilai Negara Islam Irak dan Levant (IS) dapat menghimpun antara 20.000 dan 31.500 pejuang di Irak dan Suriah, berdasarkan penelaahan baru laporan intelijen dari semua sumber sejak Mei hingga Agustus,” kata juru bicara CIA, Ryan Trapani, dalam satu pernyataan.
“Jumlah baru ini mencerminkan peningkatan anggota karena kuatnya perekrutan sejak Juni, menyusul keberhasilan medan perang dan deklarasi kekhalifahan, aktivitas pertempuran yang lebih besar, dan tambahan kecerdasan,” katanya.
Hingga saat ini, Amerika Serikat semakin meningkatkan bantuan militer dan skala serangan terhadap mujahidin Daulah Islamiyah.
AS Tingkatkan Serangan dan Bantuan Militer untuk Perangi Mujahidin Daulah Islam
Juru bicara Pentagon Laksamana Muda John Kirby menyatakan bahwa pesawat AS “yang berawak dan dipersenjatai” akan terbang dari Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi di Irak guna memerangi mujahidin Daulah Islamiyah.
Ia juga menyiratkan bahwa serangan-serangan bom AS di Irak -yang dimulai pada 8 Agustus- akan diperluas dengan dukungan dari pemerintah Irak dan pasukan Kurdi yang memerangi mujahidn Daulah Islamiyah.
“Jenis dukungan yang kita akan berikan kepada pasukan Irak akan dilakukan lebih agresif dari udara,” kata Kirby tanpa memberikan rincian.
Kirby memberikan komentar-komentar tersebut satu hari setelah Presiden Barack Obama menyatakan janji untuk melancarkan perang “tanpa henti” terhadap Daulah Islamiyah di Irak dan Suriah, yakni di bawah rencana yang akan bertumpu pada kekuatan udara AS.
Rencana itu juga termasuk mempersenjatai dan melatih pasukan lokal yang memerangi para mujahidin.
Sejak 8 Agustus, pesawat AS telah melancarkan serangan bom sebanyak 156 kali di Irak, sebagian besar serangan itu menargetkan mujahidin Daulah Islamiyah yang mengancam bendungan Mosul.
Strategi Obama mengharapkan adanya bantuan lebih banyak bagi pasukan lokal di Irak dan pejuang pemberontak “moderat” di Suriah, dengan tambahan 475 tentara yang dikerahkan sebagai “penasihat” bagi pasukan Irak atau untuk memberikan dukungan.
Tambahan tentara itu, yang akan menjadikan jumlah total pasukan AS di Irak menjadi 1.600 personel, akan mulai tiba di Irak “minggu depan,” kata Kirby.
Sekira 125 personel dari pasukan tambahan itu akan termasuk awak serta petugas pemelihara bagi pesawat-pesawat yang beroperasi di luar Arbil. [AW/Ant]