YERUSALEM (Panjimas.com) – Meskipun sudah berperang cukup lama dengan para pejuang Hamas di wilayah Gaza Paestina, Zionis “Yahudi” Israel masih belum bisa mengalahkan Hamas. Bahkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Avigdor Lieberman mengaku kekuatan Hamas semakin kuat dan tangguh.
Setelah berperang selama tujuh pekan yang dimulai pada awal bulan Ramadan 1435 H lalu, Zionis Israel dan Hamas sepakat untuk menjalani gencatan senjata yang ditawarkan oleh Mesir. Israel menyadari kekuatan Hamas semakin besar saat pertempuran terjadi.
“Setiap konfrontasi (di medang perang –red) memperkuat Hamas pada tingkat politik,” kata Lieberman, dalam pidatonya di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Interdisciplinary Center Anti-teror, seperti diberitakan Xinhua, pada Rabu (10/9/2014).
“Menurut hasil jejak pendapat, Hamas menjadi salah satu kelompok terkenal di antara warga Palestina. Seandainya pemilihan presiden diadakan, Ismail Haniyeh (pemimpin Hamas -res) akan memenanginya,” lanjutnya.
Meski gencatan senjata sering diumumkan dan disepakati, namun selang beberapa waktu yang tak cukup lama Israel kemudian melanggar perjanjian itu. Dan disaat Hamas semakin kuat, ketenaran Presiden Palestina Mahmoud Abbas justru kian melemah. [GA/okez]