WASHINGTON (Panjimas.com) – Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu menyatakan kesiapannya memerangi Daulah Khilafah Islamiyyah atau Islamic State (IS) lewat serangan udara. Hal ini dinyataan Presiden AS, Barrack Obama yang bersiap menyetujui serangan udara ke Suriah sebagai bagian strategi melawan IS.
Surat kabar The New York Times dan The Washington Post pada Rabu (10/9/2014) mengabarkan, Obama berniat memperluas serangan udara terhadap IS menuju Suriah. Satu bulan sebelumnya, militer AS hanya membatasi target-target IS yang berada di wilayah Iraq.
Para mujahidin IS telah menguasai banyak wilayah-wilayah teritorial di kedua negara tersebut, seperti The Times yang mengutip dari pejabat administrasi senior dan The Post yang mengutip dari ahli-ahli kebijakan luar negeri yang bertemu presiden, Minggu ini.
Obama akan menjabarkan strateginya melawan IS pada pidatonya pada Rabu (10/9/2014) malam atau Kamis (11/9/2014) malam waktu Indonesia.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan, Michele Flournoy yang berada pada acara makan malam dengan Obama, hari Senin (8/9/2014) mengatakan, Obama bertekad memerangi IS. “Di manapun target-target strategis mereka (IS) berada,” menurut The Post.
“Ini bukan sekedar organisasi yang menghormati perbatasan internasional, Anda tidak boleh meninggalkan mereka dengan sebuah tempat berlindung yang aman. Saya menduga dia (Obama) akan sangat berterus terang,” ungkap Flournoy, yang meninggalkan pemerintahan pada 2012.
The Times mengatakan, orang-orang akan diberikan pengarahan rencana perang oleh Obama yang digambarkan sebagai serangan jangka panjang yang jauh lebih rumit dibandingkan rencana serangan-serangan yang pernah dilaksanakan untuk melawan Al Qaeda di Yaman, Pakistan, dan tempat-tempat lainnya. [GA/Ant]