RIYADH (Panjimas.com) – Pemerintah Arab Saudi kembali melakukan pengawasan kepada warganya yang diangap terlibat dengan “teroris”. Pengawasan itu dilakukan oleh Pengadilan Kejahatan Khusus Arab Saudi yang kini mencermati lima wanita yang dituduh sebagai teroris (empat orang warga Saudi dan seorang warga Yaman).
Saudi melakukan pengawasan itu karena lima wanita yang dicurigai tersebut akan membentuk sel untuk merekrut dan membujuk sejumlah wanita pergi ke Yaman. Salah satu dari lima wanita tersebut bersiap mengirim puteranya berpartisipasi dalam pertempuran di Afghanistan, tulis Saudi Gazette, Minggu (7/9/2014).
Ia juga mengirimkan puterinya yang baru berusia 12 tahun kepada anggota al-Qaeda di Afghanistan. Para wanita ini disangka pernah meminta petunjuk dan dukungan dari para komandan mujahidin di Yaman dan Afghanistan.
Saat pihak berwenang menghadang rencana dan aktivitas para wanita ini, Al-Qaeda di Yaman yang terkenal dengan sebutan Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP), melakukan aksi serius dengan menculik Muhammad al-Khalidi, seorang Wakil Konsul Jenderal Saudi di kota Aden, Yaman, pada 2012 lalu.
Beberapa hari setelah penculikan al-Khalidi, kedutaan besar (kedubes) Kerajaan Saudi menerima panggilan telepon dari Mishal Muhammad Rasheed al-Shadouki, salah seorang yang paling dicari, agar kelima wanita itu dilepaskan.
Dalam pembicaraan telepon dengan Dubes Saudi untuk Yaman, al-Shadouki menyebut nama kelima orang wanita tersebut dan meminta agar mereka diperlakukan baik-baik selama dalam penahanan. [GA/inilah]