JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Munarman SH mengungkapkan beberapa rekomendasi lembaga Think Tank Amerika Serikat, Rand Corporation terkait upaya pecah belah antar tanzim jihad.
Menurut Munarman, dalam dokumen Rand Corporation berjudul “In Their Own Word Jihad” ada 4 rekomendasi penting untuk menghancurkan gerakan jihad.
“Pertama,jangan berikan safe zones kepada gerakan jihad dan lakukan destabilisasi di kantong-kantong wilayah jihad tersebut secara militer. Kedua, eksploitasi perbedaan diantara tanzhim jihad dengan menyebarkan informasi yang dikendalikan dan lakukan disinformasi secara massif agar saling menyalahkan, dan secara bersamaan bekerjasama dengan moderat muslim untuk mengcounter doktrin jihad. Ketiga, beritakan besar-besaran penolakan dari kalangan umat Islam sendiri (yang diperkirakan akan jadi target rekrutmen jihad) dan munculkan tokoh-tokoh yang menolak jihad di berbagai acara televisi. Keempat, buat akun akun anonim di dunia maya untuk memprovokasi atau menstimulasi amalan jihad agar mudah ‘dikandangin’ (dipenjara, red.) dan mengcounter akun-akun para jihadis,” ungkap Munarman kepada redaksi Panjimas.com, Senin (8/9/2014).
Ia menambahkan, dalam rekomendasi tersebut bahwa Amerika bukanlah negara anti kekerasan seperti dalam kampanye di media, sebaliknya Amerika justru mendukung kekerasan untuk kepentingan pihak lain yang menguntungkan AS.
“Jadi sebenernya ‘ulil amrik’ ini bukan anti kekerasan karena buktinya malah mendukung penggunaan kekerasan oleh Syiah untuk mencapai tujuannya,” tandasnya. [AW]