NEW YORK, AS (Panjimas.com) –Setelah sempat koma, selebriti Hollywood penghujat Muslim Palestina, Joan Rivers, modyar (tewas) akibat serangan jantung yang dideritanya.
Joan menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit New York, Kamis, 4 September 2014, siang waktu setempat.
“Dia meninggal pada pukul 01.17 siang,” tutur putri Joan, Melissa Rivers dalam pernyataan yang dilansir CNN, Jumat (5/9/2014).
Pemakaman Joan akan digelar pada Minggu, 7 September 2014 di kuil Emanu-El, Manhattan.
Sebelum meninggal, Joan dalam keadaan sekarat. Dia bergantung sepenuhnya pada alat pendukung kehidupan di Rumah Sakit Mount Sinai Manhattan. Joan koma setelah menderita serangan jantung dan gangguan pernapasan usai menjalani operasi tenggorokan di klinik Yorkville Endoscopy, Kamis pekan lalu setelah beberapa hari sebelumnya menghujat rakyat Palestina.
Joan dikenal sebagai komedian yang kerap melontarkan banyolan sarkasme. Dia juga menjadi kritikus fashion dengan komentar pedas. Yang terkini adalah komentar tajamnya yang mendukung agresi militer yang dilakukan Israel kepada Palestina. Joan menyebut, rakyat Palestina layak mendapatkannya.
“Kematian? Mereka layak mati karena kebodohannya. Mereka pemilik IQ rendah. Kau memulainya. Apakah kalian berani membuatku bersedih karena hal ini?” ungkapnya seperti diungkap Huffington Post.
Nenek penggemar operasi plastik berusia 81 tahun ini berpendapat bahwa serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina merupakan perbuatan yang sah untuk membela diri.
Dia menyajikan analogi, “Mari saya beritahu Anda. Jika New Jersey yang menembakkan roket ke New York, kita akan memusnahkan mereka. Aku sangat bosan. Jika kita mendengar mereka menggali terowongan dari New Jersey ke New York, kita akan menyingkirkan Jersey. Jadi, saya tidak ingin mendengar lagi, ‘Oh, kami akan melakukan gencatan senjata.’ Orang-orang Palestina tidak bisa melempar roket begitu saja dan mengharapkan Israel tidak membela diri. ”
Ketika ditanya tentang korban sipil di Gaza, Joan menyalahkan militan yang menyimpan senjata mereka di daerah warga. “Jika Anda tidak ingin korban sipil berjatuhan, maka jangan menempatkan hal-hal sialan di rumah-rumah pribadi!” serunya berapi-api. [AW/dbs]