PEKANBARU (Panjimas.com) – Pemerintah Indonesia semakin was-was dan ketakutan terhadap perkembangan Daulah Islamiyyah atau Islamic State (IS) yang dulunya bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Indonesia yang mulai mendapat tempat dihati umat Islam Indonesia.
Untuk mencegah pernyebaran IS atau ISIS di Indonesia, sejumlah pihak pemerintah gencar mengadakan seminar atau workshop. Yang terbaru, mereka mengadakan Seminar Nasional bertema “Sinergitas Polisional dalam upaya pencegahan paham radikalisme menangkal dan menanggulangi bahaya ideologi ISIS” di Pekanbaru, Riau, pada Selasa (26/8/2014).
Hadir sebagai pembicara dalam seminar itu antara lain; Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nazaruddin Umar, Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Prof Dr Said Said Aqil Siradj MA, Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Petrus lendhard Golose.
Selain itu hadir pula Direktur Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Budi Prasetyo SH MM, dan “keynote Speaker” Kepala BNPT Ansyaad Mbai, dengan moderator presenter dari Metro TV, Aviani Malik.
…Yang krusial itu di dunia maya. Ini tugas Infokom untuk melakukan panangkalan…
Nazaruddin Umar menyatakan bahwa orang yang terpengaruh dan bergabung dengan IS atau ISIS itu banyak terjadi karena adanya doktrinasi. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai modus seperti melalui guru-guru kepada muridnya. “Modusnya dengan memanfaatkan tamatan yang akan menjadi guru untuk mendoktrin para murid pada saat belajar ataupun saat ekstrakurikuler,” ujarnya.
Disamping itu, lanjut Wamenag yang dikenal dengan pemikian liberalnya ini, mahasiswa yang belajar di luar negeri juga menjadi makanan empuk ISIS, bahkan ada yang dilakukan oleh dosen dengan ancaman Thesis tidak dirampungkan.
Hal lainnya yang menjadi pemicu tertariknya orang bergabung dengan ISIS juga disebabkan media massa, terutama melalui dunia maya atau internet yang bisa menjangkau siapa saja, baik para pemuda, orang tua dan seluruh lapisan masyarakat yang ada.
Budi Prasetyo dari Kemendagri yang menjadi pemateri lainnya pun membenarkan pentingnya peran media massa terutama di dunia maya. Untuk itu, ia dan Wamenag mendesak Kemenkoinfo untuk segera melakukan pencegahan penyebaran IS atau ISIS melalui media. “Yang krusial itu di dunia maya. Ini tugas Infokom untuk melakukan panangkalan,” ucapnya. [GA/Ant]