JAKARTA (Panjimas.com) – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Al-Habib Zein Al-Kaff mengaku geram dengan sejumlah oknum pengurus MUI pusat dan sejumlah Ormas Islam yang hingga kini masih membela aliran sesat Syiah.
Menurutnya, pemerintah Syiah Iran menggelontorkan dana milyaran dolar untuk melakukan lobi kepada para tokoh Sunni untuk tujuan melindungi kepentingan Syiah.
“Ini bukan rahasia lagi, ini sudah diakui oleh pengurus MUI tadi bahwa di MUI ini ada orang-orang -kalau tidak dikatakan beraqidah Syiah- tetapi dia bekerja membela Syiah dan ini adalah kepandaian tokoh-tokoh Syiah melobi tokoh-tokoh kita. Bermilyar-milyar dolar mereka hamburkan dalam rangka ini, bukan hanya di MUI, di NU, di Muhammadiyah, hampir seluruh ormas Islam di Indonesia menerima bantuan dari Iran. Apakah mereka memberikan bantuan itu cuma-cuma? Pasti ada yang dikehendaki!” kata Habib Zein Al-Kaff di Gedung MUI Pusat di Jalan Proklamasi No.51 Menteng Jakarta Pusat, pada Selasa (26/8/2014).
Habib Zein yang turut serta bersama rombongan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) guna mendesak MUI mengeluarkan fatwa sesat terhadap Syiah memandang, bahwa mereka yang mengaku Sunni tetapi membela Syiah justru lebih berbahaya ketimbang orang Syiah itu sendiri.
“Itulah akibatnya, banyak tokoh-tokoh kita yang tidak beraqidah Syiah tapi membela Syiah. Bagi kami yang berjuang memberantas Syiah, kami memandang tokoh-tokoh kita yang membela Syiah ini lebih berbahaya daripada tokoh-tokoh Syiah. Karena mereka masuk di kita, bisa mempengaruhi orang-orang kita,” ujarnya.
Lebih jauh, ia membeberkan sebuah contoh dimana Ketua MUI Pusat, Umar Shihab dimanfaatkan Syiah guna mempengaruhi tokoh MUI lainnya dengan mengajak bertamasya ke Iran.
“Contohnya di MUI, bukan rahasia lagi Umar Shihab bagaimana dia mempengaruhi, mengajak pengurus MUI tamasya ke Iran. Watak orang timur, jasa orang itu tidak akan dilupakan meskipun tidak cocok dengan aqidahnya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sekitar 3 tahun lalu, tepatnya 30 April 2011 Umar Shihab sempat berkunjung ke Qom, Iran.
Selain bertemu dengan para pelajar Indonesia di Ketua MUI Umar Shihab juga menandatangani naskah kesepahamanan (MoU) dengan Sekjen Majma Taghrib bainal Mazahib (Lembaga Pendekatan Antar Mazhab), Ayatullah Ali Taskhiri. Poin penting dalam MoU tersebut adalah pengakuan bahwa Syiah adalah termasuk mazhab Islam yang sah di Indonesia.
Dengan demikian tak heran jika kakak kandung Quraisy Shihab tersebut begitu getol membela Syiah. Dan hasilnya, meski MUI Pusat telah menerbitkan Buku Panduan MUI tentang Faham Syi’ah berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” anehnya hingga saat ini MUI justru belum mengeluarkan fatwa kesesatan Syiah. [AW]