Palestina(panjimas.com) – Wakil Ketua Biro Politik Hamas, Mousa Abu Marzouk, melaporkan bahwa istri Komandan Brigade Al-Qassam Muhammad Dhaif, dan putri satu-satunya, gugur dalam serangan udara Zionis terhadap pemukiman keluarga Dalou di wilayah Syeikh Ridwan di kota Gaza, Selasa (19/8) malam.
Abu Marzouk mengatakan dalam akun Facebooknya, “Sebuah langkah yang tidak diprediksi, Israel mengumumkan jatuhnya tiga roket ke pemukiman keluarga Dalou. Selanjutnya Netanyahu mengumumkan penghentian perundingan (di Kairo) dan menarik delegasinya serta mengakhiri gencatan senjata. Langkah ini membuat semua pihak bingung.”
Dia menambahkan, “Kita tidak mengerti latar belakang langkah Zionis meluncurkan serangan rudal ke wilayah Syeikh Ridwan. Tidak lama kemudian kami mendengar berita tersebut, padahal tidak ada roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Namun semua itu hanyalah alasan penjajah Zionis untuk membunuh tokoh besar Hamas,” yakni Komandan Umum Brigade al Qassam Muhammad Dhaif dan juga alasan untuk menggagalkan perundingan di Kairo yang membahas tentang gencatan senjata.
Dia menegaskan bahwa kebodohan Netanyahu inilah yang telah menambah daftar kejahatan baru Zionis Israel dalam membunuh warga sipil Palestina, dan juga melanggar perjanjian dan kesepakatan.
Brigade al Qassam sendiri telah menantang Zionis Israel untuk mengumumkan alasan sesungguhnya dibalik serangan ke perumahan keluarga Dalou. Brigade Al Qassam menyatakankan, “Dengan melanggar gencatan senjata, Zionis Israel telah membuka pintu neraka untuk dirinya.”
Serangan Zionis ini telah melanggar gencatan sementara yang dimediatori Negara Mesir. Gencatan sendiri akan berakhir pada Selasa/Rabu tengah malam.
Tindakan Zionis ini langsung dibalas oleh Brigade al Qassam dengan menghujani wilayah Zionis Israel seperti kota, “Tel Aviv” dan Yerusalem dan “Kiryat Maleakhi” dan “Netivot” dan Beersheba dengan 50 roket dalam tempo 20 menit.[HF]