MINNESOTA, AS (Panjimas.com) – Beginilah praktek demokrasi di negara adidaya Amerika Serikat. Negara yang dikagumi sebagai negara maju tersebut ternyata memilih anjing memimpin jabatan sebagai walikota.
Warga masyarakat di Cormorant, Minnesota, Amerika Serikat, baru saja merayakan pelantikan seekor anjing sebagai wali kota mereka.
Duke, anjing jenis Great Pyrenees berusia 7 tahun itu, akan menjabat sebagai wali kota selama satu tahun.
Kemenangan Duke dianggap sah karena dia memimpin dengan suara terbanyak dalam kampanye dan pemilihan umum yang berjalan selama 5 minggu. Warga kota yang memilih Duke mengatakan anjing tersebut berjasa besar dalam menjaga kota mereka.
“Dia bahkan kerap menjaga agar para pengendara tidak mengebut di jalan dengan mengonggong pada pengemudi yang melanggar peraturan lalu lintas,” ujar salah satu warga Cormorant, Tricia Maloney, kepada WDAY6 seperti dilansir Huffington Post.
Adapun lawan politik Duke, pemilik toserba Cormorant Store, Richard Sherbrook, mengaku kalah dalam pemilihan umum tersebut. “Saya tidak mendapatkan suara sebanyak Duke. Dia adalah kandidat yang sangat populer,” tutur Sherbrook.
Usai kemenangannya, Duke diberi hadiah istimewa berupa perawatan selama 5 jam di salon khusus anjing, juga setelan jas formal, untuk digunakan ketika bertugas sebagai walikota.
Sementara, gaji sang wali kota berupa persediaan makanan anjing selama satu tahun yang didonasikan oleh toko hewan peliharaan lokal, Tuffy’s Pet Food.
Duke menggantikan posisi Robert Tuffs, 5, wali kota pendahulu, yang memutuskan mundur dari jabatannya setelah dua tahun. Adapun Robert menjabat sejak berusia 3 tahun.
Di sisi lain, Duke bukanlah wali kota non-manusia pertama yang terpilih di Amerika Serikat. Talkeetna, sebuah kota kecil di Alaska, dipimpin oleh seekor kucing selama 17 tahun, hingga hari ini. Bahkan, Stubbs, nama wali kota kucing tersebut, disumpah hanya beberapa hari setelah kelahirannya. Jika demikian, inikah demokrasi atau democrazy? [AW/viva]