MALANG (Panjimas.com) – Issue terkait Daulah Islamiyyah Iraq dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Indonesia yang dihembuskan pertama kali oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus dijadikan sejumlah pihak anti Daulah dan Khilafah untuk memojokkan simbol-simbol Islam.
Terbaru, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat akan mengawasi lima masjid di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim) karena terindikasi sebagai tempat menyebarkan radikalisme menurut versi mereka sebagaimana yang diopinikan oleh BNPT dan media-media sekuler bayaran BNPT.
Ketua FKUB Kota Malang, Sudjoko Santoso mengatakan, kebanyakan masjid berada di lingkungan kampus dan tempat kost mahasiswa. Maka, dua tempat itu dan sejumlah masjid diluar tempat itu akan dipantau pergerakannya oleh FKUB.
“Mahasiswa memang menjadi sasaran utama penyebaran aliran Islam radikal, sehingga kegiatan dan aktivitasnya harus terus kita pantau agar tidak sampai terjerumus, termasuk kegiatan yang dilakukan di masjid,” katanya, Senin (18/8/2014).
Tindakan diskriminatif itu dilakukan, karena FKUB mengaku mendapat laporan dari masyarakat dan ketika dicek, awalnya hanya perkumpulan mahasiswa, namun arah pembicaraannya politik dan Islam ‘garis keras’. FKUB menyatakan terus berkoordinasi dengan polisi guna menangkal perkembangan ISIS di kota Malang.
“Kami bersama TNI dan kepolisian terus melakukan pemantauan, khususnya di titik-titik yang diduga rawan sebagai lokasi penyebaran aliran Islam garis keras, termasuk ISIS,” tandasnya. [GA/Ant]