BIMA (Panjimas.com) – Akhirnya Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) memastikan bahwa Kapolsek Ambalawi, Kota Bima, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Abdul Salam bin Ismail tewas mengenaskan setelah ditembak pada Sabtu (16/8/2014) pagi, sekitar pukul 07.50 WITA.
Sebelumnya, Polresta Bima memberikan kesimpulan sementara berdasarkan hasil olah TKP, Abdul Salam meninggal dalam kecelakaan tunggal. Namun, polisi terkendala izin keluarga untuk mengautopsi jasad korban untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya Abdul Salam.
Setelah mendapatkan izin pihak keluarga, pada Minggu (17/8/2014) malam, jasad Abdul Salam dirujuk ke RSU Mataram untuk dilakukan autopsi oleh tim forensik rumah sakit dan Biddokes Polda NTB.
“Tadi malam dilakukan autopsi oleh tim forensik, hasilnya ditemukan dua serpihan benda tumpul diduga anak peluru di kepala korban bagian belakang sebelah kanan,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Suryo Saputro, pada Senin (18/8/2014).
Dari hasil forensik itulah kepolisian tidak ragu lagi bahwa kematian Abdul Salam akibat ditembak, meski sebelumnya polisi menemukan dua lubang di helm yang dikenakan korban. “Memang ada lubang di helm korban, tapi kita tidak mau terburu-buru menyimpulkan lubang dan luka korban. Karena yang berhak untuk menyimpulkan penyebab luka adalah forensik dan tim kedokteran,” papar Suryo.
Peristiwa penembakan terhadap aparat di NTB, kata Suryo, merupakan ketiga kalinya. Sebelumnya, anggota Satintelkam, serta dari Satnarkoba menjadi korban penembakan orang tidak dikenal (OTK). “Kami berharap para pelaku cepat terungkap, doakan,” ujarnya. [GA/dtk]