JAKARTA (Panjimas.com) – Djuwari, pemikul tandu Panglima Besar Jenderal Soedirman hidup sangat memprihatinkan. Sebab, 61 tahun yang lalu menemani sang Jenderal Besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan negeri Indonesia, namun sekarang ini ia tak mendapatkan perhatian yang layak dari para pejabat pemerintahan Indonesia.
Ketika Djuwari ditanya soal periode kepemimpinan Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Djuwari dengan tegas mengatakan tidak ada bedanya. “Sama saja,” ujarnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Indonesia Sudah Merdeka??Nanti doeloe… Jika setiap tahun para pejabat dari pemerintahan ke pemerintahan yang satunya lagi merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI dengan sangat mewah dan hidup bergelimang harta, ternyata para veteran pejuang yang dulu berjuang untuk kemerdekaan negeri ini hidup dengan memprihatinkan dan dalam keadaan miskin.
Salah satunya adalah pejuang Djuwairi. Melihat sosok Djuwari, tak nampak kegagahan pemuda berumur 21 tahun yang 61 tahun lalu memanggul Panglima Besar, Jenderal Soedirman. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari.
Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan. Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus. Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.
Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen. Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai. [GA/siaga]
BERITA TERKAIT: