JAKARTA (Panjimas.com) – Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al-Khaththath mengungkapkan hal menggelitik yang didengarnya langsung dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai.
Terkait fenomena pengaruh Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) –kini mendeklarasikan Khilafah Islamiyah- yang begitu ditakuti pemerintah Indonesia, Kementerian Agama beberapa waktu lalu sempat mengundang berbagai tokoh dan pejabat pemerintah, guna membahas hal tersebut.
Selaku sekjen FUI, Ustadz Khaththath –sapaan akrabnya- mendapatkan undangan dari Kementerian Agama dan menyempatkan hadir. Salah satu pembicara dalam forum tersebut adalah Ansyaad Mbai.
Saat itu Ansyaad Mbai menyerukan agar orang-orang yang terlibat mendukung ISIS di Indonesia harus disadarkan dan dikembalikan kepada pemahaman Islam Mainstream (arus utama). Anehnya, Islam mainstream yang dimaksud Mbai justru adalah aliran sesat LDII.
“Pak Ansyaad Mbai saya dengar di Kementerian Agama mengatakan bahwa, orang-orang yang terlibat ISIS harus disadarkan, harus dikembalikan kepada Islam yang mainstream yaitu NU, Muhammadiyah dan LDII,” kata KH Muhammad Al-Khaththath dalam diskusi “Mengukur bahaya ISIS di Indonesia” di Markas DPP Partai Bulan Bintang (PBB), Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Sabtu (16/8/2014).
Ia menegaskan apa yang didengarnya itu benar dan ia memiliki bukti. “Saya dengar sendiri secara langsung, waktu itu kita diundang oleh Kementerian Agama. Dan ada rekamannya,” ujarnya.
Untuk diketahui, LDII merupakan jelmaan aliran sesat Islam Jamaah yang telah dikeluarkan fatwa MUI tentang penyimpangan sekte tersebut.[1]
Namun BNPT selama ini bekerjasama dengan sejumlah LSM dan tokoh-tokoh liberal termasuk aliran sesat seperti LDII dalam penanggulangan ‘terorisme’. Bahkan Wapres Boediono dan Kepala BNPT tercatat pernah menghadiri Rakernas LDII pada tahun 2012 yang digelar di kota Bogor, Jawa Barat. [AW]
—————————–