CIREBON (Panjimas.com) – Berbagai fitnah dan tuduhan negatif yang dialamatkan kepada AL-MANAR (Aliansi Masyarakat Nahi Mungkar) termasuk tuduhan yang mengaitkan AL-MANAR dengan Daulah Islamiyyah Iraq dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) akhirnya membuat AL-MANAR kembali menyampaikan bayan atau penjelasan.
Selain itu, dalam bayan AL-MANAR yang dikirimkan kepada redaksi Panjimas.com pada Kamis (14/8/2014) itu, AL-MANAR juga mengingatkan kaum Muslimin agar bersikap adil terhadap fenomena ISIS yang akhir-akhir ini diributkan dan di issuekan negatif oleh pemerintah dan sebagian pihak di Indonesia. Berikut ini pernyataan AL-MANAR selengkapnya :
Pernyataan AL-MANAR kepada pers (konferensi pers) sebagai penjelasan atas berbagai dugaan, tudingan dan bahkan tuduhan bernuansa negatif, menyudutkan dan memfitnah terhadap AL-MANAR yang memanfaatkan moment isu global kontroversial mengenai ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria/Syam)
Bismillahirrahmaanirrahiim.. Alhamdulillah…, ashsholaatu was salaamu ‘alaa Rasulillah (SAW) wa ‘alaa aalihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumil qiyaamah.
Allah memerintahkan agar kaum muslimin (setiap diri yang mengaku muslim) selalu bersikap adil (menempatkan sesuatu tepat pada tempatnya). Dan untuk dapat bersikap adil maka perlu adanya tafshil (merinci dan memilah suatu urusan hingga jelas), bukan dengan cara asal latah dan ngawur menggeneralisir.
Dan untuk mampu merinci dan memilah maka diperlukan keluasan ilmu dan wawasan kenyataan yang mencukupi, bukan dengan sikap naif (kekanak-kanakan), bukan dengan subyektif (menilai sepihak menurut anggapan dan pikiran sendiri). Mengutamakan tabayyun (klarifikasi), bukan dengan tajasus (memata-matai).
Beberapa hal yang perlu AL-MANAR menjelaskannya lagi kepada masyarakat, melalui konferensi pers ini :
1. AL-MANAR adalah Aliansi Masyarakat Nahi Munkar, gabungan bersifat terbuka dari berbagai elemen masyarakat baik secara atas nama pribadi perorangan, DKM Masjid, kelompok atau majelis, dan lembaga atau ormas, untuk suatu tujuan menegakkan kewajiban ibadah nahi munkar (mencegah dan memberantas kemungkaran) yang menjalar di lingkungan masyarakat.
2. AL-MANAR terbentuk sejak Oktober 2011 oleh beberapa aktivis amal nahi munkar di Cirebon, maka pernyataan dugaan dan tudingan yang mengkait-kaitkan bahwa AL-MANAR adalah jaringan ISIS (Islamic State Iraq and Syiria/Syam) adalah pernyataan fitnah yang naif, kekanak-kanakan, karena jelas terpaut waktu dan alasan latar belakang yang jauh, AL-MANAR lebih dahulu sebelum muncul deklarasi ISIS di Timur Tengah.
3. AL-MANAR memandang bahwa bendera ataupun panji-panji hitam maupun putih yang bertuliskan lafadz LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD RASULULLAH dengan berbagai bentuknya, adalah bendera Islam dan Muslimin, simbol Kehormatan Islam dan Muslimin, dan termasuk Pusaka Wasiat Rasulullah SAW sebagaimana Pusaka Islam yang lainnya seperti Mushaf Al-Qur’an, As-Sunnah, Ka’bah, Adzan, Masjid dan simbol-simbol kehormatan serta syi’ar khas Islam. Bendera bertuliskan lafadz Tauhid bukan hanya bendera ISIS dan bukan mesti bendera ISIS, tetapi yang pasti adalah bendera Rasulullah, Bendera Islam dan Muslimin sepanjang sejarah. Setiap muslim wajib dan berhak untuk membela simbol-simbol Islam tersebut, memuliakannya, mensyi’arkan dan menjaga kehormatannya serta membersihkannya jika ada pihak ataupun kasus yang hendak menjadikannya dilecehkan, distigmatisasi negatif ataupun dikriminalisasi, sebagaimana kaum muslimin menjaga kehormatan Rasulullah, Al-Qur’an, masjid, ka’bah dan adzan.
4. Sungguh merupakan kemunkaran besar serta fitnah jahat, kekejian, kerendahan moral iman dan kebiadaban bagi siapapun yang gegabah menggeneralisir menyatakan dan memperlakukan simbol-simbol kehormatan Islam seperti bendera Tauhid tersebut dengan stigma dan perlakuan sebagai tanda bukti atau ciri kejahatan yang harus dibenci dan disingkirkan. Dan para pihak pencetus fitnah tersebut serta para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh, wajib bertanggungjawab untuk menjelaskan dan membina masyarakat agar faham dan beradab dalam memperlakukan simbol-simbol kehormatan Islam, karena itu bagian dari akhlaq aqidah Islam.
5. Mengenai adanya pihak dari aktivis atau mantan aktivis AL-MANAR, para simpatisan, baik pribadi atau kelompok, yang kemudian mengambil sikap langkah kegiatan keperluannya ke luar negeri manapun baik ke Syiria, Palestina, Yaman, Saudi, Mesir atau manapun, untuk keperluan keluarganya, pendidikan agama, ekonomi, ataupun sosial kemanusiaan… itu semua adalah atas nama pribadinya dan hak asasinya, AL-MANAR tidak berhak mengikatnya dan juga tidak berkemampuan serta bukan urusan AL-MANAR untuk memberangkatkannya secara keorganisasian. Maka pernyataan asumtif subyektif yang menuding, menuduh dan serta mewartakannya dengan tendensi supaya bisa mengkait-kaitkan dan menggiring opini masyarakat bahwa AL-MANAR adalah sebagai jaringan atau pendukung ISIS atau terorisme, adalah pernyataan pengecut yang penuh muatan fitnah, kedengkian yang lemah mengada-ada dan tanpa dasar bukti maupun klarifikasi yang ksatria.
6. Adanya kegiatan AL-MANAR membina pemudanya untuk olahraga dan baris-berbaris adalah sebagai upaya menghidupkan syi’ar sifat Basthotan Fil Ilmi wal Jismi (Kuat dalam ilmu dan jasmani) serta syari’at membina ketertiban kedisiplinan kerapian barisan yang diajarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kaum sholih terdahulu, dan mengingat hal itu diperlukan untuk mengawal ketertiban amal nahi munkar di lapangan sehingga dengan kedisiplinan dan kekuatannya pemuda AL-MANAR diharapkan dapat mengatasi dan mengantisipasi brutalisme anarkisme ahlul munkar. Jikapun diiringi lantunan nasyid dan umbulan bendera tauhid adalah sebagai syi’ar dan pengingat etos religius Islami. Dan hal seperti ini adalah syi’ar yang wajib dihidupkan di kalangan remaja dan pemuda Islam agar mereka sehat dan perwira, karena Islam dan Nabi mereka mengajarkannya.
7. Terhadap anggapan, tudingan dan tuduhan bahwa selama ini dalam amal kegiatan nahi mungkarnya AL-MANAR bersikap anarkis serta membikin resah masyarakat, pernyataan fitnah sarat indikasi kedengkian, kebencian subyektif atau kebodohan dari kenyataan. Mungkin yang menyatakan demikian hanyalah dari kelompok-kelompok komunitas pro-kemunkaran yang kemudian disebut sebagai “masyarakat yang diresahkan dengan adanya AL-MANAR”. Alhamdulillah kenyataannya justru berkebalikan dari tudingan fitnah tersebut. Hingga saat ini banyak masyarakat yang menyatakan terima kasih atas dampak menurunnya kriminalitas karena berkurangnya peredaran miras dan narkoba. Dan masih banyak para orang tua, guru, aktifis pendidikan dan tokoh masyarakat, pejabat dan aparat serta para kyai dan ulama yang mengapresiasi sangat positif terhadap sikap langkah AL-MANAR dalam bernahi munkar. AL-MANAR adalah sahabat masyarakat dalam memberantas kemunkaran dan mengajak pelaku kemunkaran untuk bertaubat.
8. Mengenai Khilafah Islamiyyah (Kekhalifahan Islam) adalan Sistem Kepemimpinan Politik dan Pranata Kehidupan Dunia secara Islami Kaffah dalam segala bidang peradabannya. (Ipoleksosdikbudhankamkesh) sebagaimana pernah diterapkan luhur gemilang di zaman kaum mukminin sholihin terdahulu. Dan hal ini adalah diyakini dan dicitakan oleh setiap muslim berakal normal yang mengimani janji Allah dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW. Adalah dalam Al-Qur’an surat An-Nuur (24) : 55 Allah berfirman : “Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholih, bahwa Allah akan menjadikan kekhalifahan bagi mereka di muka bumi...”. Dan untuk mewujudkannya cita besar dan luhur tentulah ada berbagai syarat dan prosedur serta adab-adab besar dan luhur pula yang harus disiapkan dan dipenuhi sehingga layak mendapatkan pertolongan Allah dan menjadi kemashlahatan bagi kaum muslimin dan rahmat bagi alam semesta yang berdamai dan patuh berserah diri kepada Allah SWT. Berkaitan dengan hal Khilafah ini, maka AL-MANAR berpendapat sebagaimana banyak Ulama Pejuang Islam juga berpendapat bahwa deklarasi Khilafah ISIS belum memenuhi syarat, prosedur dan adab yang mencukupi, sehingga AL-MANAR tidak mensetujui Khilafah yang dideklarasikan ISIS.
9. Mengenai profil ISIS. Kaidah aqidah dan ukhuwah Islam mengajarkan untuk bersikap adil dalam mencintai dan memusuhi karena Allah, dalam membantu dan meninggalkan karena Allah. Terhadap pihak yang padanya berkumpul kebaikan dan keburukan, berkumpul padanya antara hal yang dicintai dan yang dibenci Allah, maka kaum mukminin diajarkan untuk mencintai dan membantu hal-hal kebaikannya karena dicintai Allah, sekaligus juga membenci dan meninggalkan hal-hal keburukannya karena dibenci Allah. Maka AL-MANAR mencintai dan mendukung sisi kebaikan ISIS dalam hal semacam pembelaan dan pertolongannya kepada kaum Muslimin Sunni yang didholimi Rezim Syi’ah dan sekutunya, dalam hal perlawanannya memerangi kaum tiran Syi’ah dan Yahudi yang biadab membantai kaum muslimin Sunni, dalam hal seruan dan syi’arnya untuk menegakkan keadilan hukum-hukum syari’at Islam. Adapun dalam sisi-sisi keburukan ISIS sebagaimana dikabarkan bahwa ISIS bersikap ghuluw (berlebihan) dalam tergesa mengkafirkan dan memerangi kelompok mujahidin lain yang berbeda pendapat dan siasat, berlebihan dalam mengklaim diri sebagai khilafah dan menuntut semua muslim membai’atnya, menyalahkan yang belum mau berbai’at, maka dalam hal keburukan semacam itu AL-MANAR menyatakan membencinya dan berlepas diri darinya. AL-MANAR tidak setuju juga Daulah ISIS memaksakan diri di luar keabsahannya sebagai khilafah yang belum memenuhi syarat sah, dan juga di luar kemampuannya melebarkan pengaruhnya mengikat bai’at kepada kaum muslimin yang ada di Indonesia khususnya wilayah III Cirebon. Maka pernyataan ini sekaligus membantah pernyataan tuduhan fitnah dari pihak-pihak pendengki yang hendak meng-ISIS-isasi kemudian mengkriminalisasi AL-MANAR supaya dimusuhi semua masyarakat.
10. AL-MANAR juga mengajak kaum muslimin untuk menyanggah serta memprotes keras dan menuntut taubat serta pertanggungjawaban lontaran pernyataan fitnah lancang tokoh yang menyatakan bahwa Bendera bertuliskan lafadz Tauhid sebagai bendera teroris, atau memfitnahnya dengan mengistilahkan sebagai bendera ISIS yang boleh dibakar. Sekali lagi bahwa bendera bertuliskan lafadz Tauhid bukan hanya bendera ISIS dan bukan mesti bendera ISIS, tetapi yang pasti adalah bendera Rasulullah, bendera Islam dan Muslimin sepanjang sejarah. Sepanjang jaman baru zaman ini fitnah sihir propaganda menjadikan ada muslim sampai tega dan berani membakar bendera tauhid, bendera Islam, bendera Rasulullah, bendera paling agung dan suci melebihi bendera manapun, bahkan di dunia hingga akherat. Astaghfirullahal ‘adhiim.
11. AL-MANAR juga mengajak kaum muslimin untuk menyanggah serta memprotes keras dan menuntut taubat serta pertanggungjawaban lontaran pernyataan fitnah lancang biadab dan provokatif dari tokoh gembong Syi’ah di Indonesia (Jalaludin Rahmat) Senin, 4 Agustus 2014 di Jakarta dalam acara diskusi “Menolak Keberadaan ISIS” yang menyatakan bahwa :
- Kelompok anti Syi’ah adalah prospek utama pemicu konflik di Indonesia, dengan membantu ISIS untuk menghancurkan Syi’ah. Kelompok tersebut seperti MUI, MIUMI, dan orang-orang di PKS yang tidak menyukai Syi’ah, (www.bumisyam.com)
- TAUHID adalah CIRI TERORISME, dan (lihat, www.bumisyam.com)
- Ahlus Sunnah adalah pemicu konflik di Indonesia. (lihat, www.bumisyam.com)
Kaum muslimin ahlussunnah Indonesia di manapun harap cermat dan waspada dan perlu meneliti berbagai kemungkinan makar kaum Syi’ah karena mereka bertopeng dusta taqiyyah. Kenapa kelompok militan Syi’ah yang sangat jelas provokatif dan pendukung kebiadaban Rezim Bashar Assad Syi’ah Syiria seperti mereka tidak dicurigai bahwa mereka telah bai’at kepada Imam Syi’ah di Iran Persia pewaris kaum Majusi penyembah api?
Semoga pernyataan ke Pers oleh AL-MANAR ini menggugah kaum muslimin untuk lebih bersikap adil, hati-hati dan membela ‘Izzul Islam wal muslimiin serta simbol-simbol kehormatan dan persatuan Islam Internasional, serta waspada dari hasutan dan makar kaum pendengki dan pembenci Islam. Wallahu a’lam, wal-Hamdulillah… wa Huwal Musta’aan..
KOTA CIREBON, 11 Agustus 2014
Keluarga Besar AL-MANAR (Aliansi Masyarakat Nahi Munkar)
SAHABAT MASYARAKAT, BERANTAS KEMUNGKARAN
Koordinator Umum