(Panjimas.com) – Amerika Serikat meminta negara-negara Eropa untuk memasok senjata dan amunisi untuk pasukan Kurdi yang berperang melawan pasukan Mujahidin di Negara Irak, ini menjadi bukti adanya pelebaran peran internasional dalam konflik yang terjadi di Irak.
Amerika Serikat telah meminta bantuan senjata lewat telepon dengan beberapa negara Eropa, para pejabat AS mengatakan, Amerika mencari bantuan untuk pejuang Peshmerga Kurdi Irak yang sedang terdesak ketika berperang melawan pasukan Mujahidin di Irak.
Beberapa negara Eropa mengumumkan pada hari Rabu 13/08/2014 rencananya untuk mengirim senjata atau amunisi: Prancis akan memasok senjata dalam menanggapi permintaan dari pimpinan Kurdi Irak, kata kantor kepresidenan Prancis Francois Hollande. .
Seorang pejabat AS yang mengetahui tentang rencana pemerintahan Obama mengatakan Amerika Serikat sedang melakukan koordinasi dengan berbagai Negara sekutu termasuk Inggris, Perancis dan Jerman untuk memperoleh dan memberikan senjata, yang paling utama amunisi senjata non-AS seperti AK-47, senapan yang banyak digunakan oleh pasukan Kurdi.
Amerika mengatakan pentingnya mengirim bantuan amunisi untuk membantu orang-orang Kurdi menangkis serangan dari pasukan Mujahidin Irak yang berhasil menguasai daerah yang luas di barat laut Irak.
Pejabat AS lainnya mengatakan pembicaraan juga berlangsung dengan negara-negara Arab dalam hal penyediaan amunisi ke Kurdi.
Duta Uni Eropa bertemu di Brussels pada hari Selasa 12/08/2014 dan memberi lampu hijau bagi pemerintah masing-masing Negara untuk mengirim senjata dalam kondisi siap pakai.
Seperti yang diketahui pasukan Kurdi saat ini sedang mengalami krisis persenjataan dalam menghadapi pasukan Mujahidin Irak.
Mereka segera mencari amunisi untuk AK-47, mortir dan roket peluncur granat untuk menghadapi Mujahidin Irak, yang telah banyak mendapatkan persenjataan dan amunisi dari tentara Irak yang melarikan diri.
AS Central Intelligence Agency secara diam-diam telah mengirim bantuan kecil berupa senjata ke Kurdi dalam beberapa hari terakhir. Pentagon sedang mempersiapkan untuk memperluas upaya itu, kata para pejabat AS.
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Inggris telah setuju untuk mengangkut bantuan senjata dan amunisi dari negara-negara lain untuk menyuplai persenjataan pasukan Kurdi. Seorang pejabat Eropa mengatakan bantuan ini mencakup perangkat yang digunakan malam hari dan pelindung tubuh.
“Apa yang pasukan Kurdi inginkan adalah amunisi dan senjata seperti yang mereka gunakan” kata Cameron.
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Rabu 13/08/2014 bahwa pengiriman bantuan senjata dari Jerman akan berupa peralatan militer non-mematikan, seperti helm dan rompi pelindung.
Presiden Kurdi Irak Masoud Barzani, Minggu meminta masyarakat internasional untuk membantu pasukan Kurdi dengan senjata untuk membantu mereka melawan Mujahidin Irak , yang telah berhasil menguasai wilayah di timur Suriah dan barat Irak dan mengejutkan kekuatan dunia.[HF]