KUWAIT (Panjimas.com) – Dewan Kementerian Kuwait mengeluarkan keputusan untuk mencabut kewarganegaraan dari sejumlah warganya, diantaranya da’i kondang Syaikh Nabil Al’Awadhi,menyusul gelombang kritik beliau di jejaring sosial.
Sebagaimana di beritakan Kantor Berita KUNA, Senin kemarin, pihak Kementerian menyutujui rencana pemberian kewarganegaraan baru kepaada 15 orang, anak-anak dari warga naturalisasi, mereka adalah anak dari personil militer yang ikut serta dalam pengamanan pimpinan Kuwait Jabir El-Ahmad Jabir El-Shabah dalam serangan yang menimpanya tahun 1985.
Dalam kesempatan itu pula, Kementerian mencabut kewarganegaraan dari 10 warganya.
“kami memastikan, tidak berhaknya untuk mendapatkan kewarganegaraan sesuai syarat dan aturan yang ditetapkan undang-undang,” terangnya sebagaimana diberitakan CNN.
Dalam pernyataan tersebut tidak disebutkan nama-nama warga yang bersangkutan, namun surat kabar Kuwait Al-Watan menyebutkan nama Syaikh Nabil.
Merespon hal itu, Syaikh Nabil menulis dalam akun Twitternya, “ apapun yang terjadi, semoga itu yang terbaik, urusan orang beriman semuanya baik, Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Seraya menautkan video dari Youtube berjudul “ laa tahzan la’llahu bikhair (jangan bersedih semoga ini yang terbaik)”, dan menuliskan hastag
سحب_جنسية_الشيخ_نبيل_العوضي#
Para followersnya mulai memberi komentar terhadap beliau serta memberi hastag,
متضامن_مع_الشيخ_نبيل_العوضي#
(solidaritas bersama Syaikh Nabil Al-Awadhi)
Ini beberapa komentar dari followers beliau,
@YasserAlrasasi,” Syaikh Nabil kebanggaan Kuwait dan penduduknya, pencabutan kewarganegaraan tidakn mengurangi kemuliannya dimata kami, ya…beginilah jalan orag-orang yang membawa kebenaran.”
@hamod200, “apakah ini disebabkan beliau membela kaum tertindas di Suriah,Mesir dan Burma? [AH/ Cnn]