Arab Saudi (Panjimas.com) – Grand Mufti Arab Saudi Syeikh Abdul Aziz Alu Syaikh mengatakan pembunuhan terhadap Muslim yang tak berdosa yang terjadi di beberapa negara adalah pekerjaan badan-badan intelijen asing yang berusaha untuk merusak Islam.
Menurut laporan surat kabar harian Al-Hayat, Syeikh Abdul Aziz menambahkan bahwa seorang muslim yang membunuh muslim lainnya bukanlah orang yang beragama Islam, karena Islam adalah agama rahmat dan keadilan yang mencakup Muslim dan non-Muslim.
Selama khotbah Jumat di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh, Syeikh Abdul Aziz mengatakan dilarang bagi seorang Muslim untuk membunuh Muslim lain karena agama Islam menekankan pentingnya menghormati dan melestarikan kehidupan.
“Ajaran tersebut merupakan dasar bagi kehidupan bermasyarakat, dan jika umat Islam mengikuti ajaran-ajaran ini, mereka akan hidup dalam harmoni yang sempurna” kata Syeikh Abdul Aziz sambil menunjukkan berita dari surat kabar harian yang menunjukkan kegiatan kriminal yang mengerikan yang dilakukan oleh apa yang ia sebut sebagai “orang-orang jahat dan lembaga-lembaga yang termasuk musuh-musuh Islam. ”
Syeikh Abdu Aziz melanjutkan dengan mengatakan bahwa Islam tidak bersalah atas kejahatan tersebut, dan setiap Muslim harus mencela kejahatan yang dilakukan terhadap Muslim yang berdoa dan berpuasa.
Syeikh Abdul Aziz menambahkan “Penjahat ini berusaha untuk menutupi kejahatan mereka dalam nama Islam, namun mereka jauh dari makna sebenarnya dari Islam.”
Pernyataan Grand Mufti menguatkan permohonan Syeikh sebelumnya kepada pemerintah dan kepada sesama ulama Islam di seluruh dunia untuk bersama-sama menghukum kelompok Syiah Lebanon Hizbullah karena telah ikut serta dalam memerangi warga sipil di Suriah.
Grand Mufti Arab Saudi, yang juga Presiden Dewan Ulama Senior, menekankan bahwa Arab Saudi – sejak berdirinya di tangan Raja Abdul Aziz sampai saat ini di pimpin oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah – telah mendukung kebutuhan semua muslim tidak hanya di satu tempat tetapi seluruh muslim di semua tempat; dan ini semua bukan karena urusan politik tetapi berasal dari ideologi Islam yang menyerukan keadilan dan melarang ketidakadilan dan penindasan.”[HF/SA]