SOLO (Panjimas.com) – Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menilai, adanya graffiti atau mural berlafazhkan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah yang ada di sejumlah tembok di Kabupaten Karanganyar, Kota Solo Raya Jateng dan lain-lainnya sebetulnya tak perlu ditakuti dan dipersoalkan.
Pasalnya, menurut Humas LUIS, Endro Sudarsono kepada Panjimas.com pada Sabtu (9/8/2014), graffiti tauhid yang kemudian disematkan oleh pemerintah dan sebagian pihak di Indonesia kepada lambang bendera Daulah Islamiyyah Iraq dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) justru membawa pesan positif bagi masyarakat.
Jika pemerintah maupun sebagian pihak yang anti terhadap ISIS itu mau fair, lanjut Endro, sebetulnya graffiti kalimat tauhid tersebut lebih indah dan enak dipandang serta membaswa pesan religius daripada graffiti atau coretan-coretan tembok lainnya yang selama ini menghiasai sejumlah tembok diberbagai kota.
Mengenai adanya issue di Kota Solo dan di kota lainnya bahwa pembuat graffiti kalimat tauhid tersebut merupakan kerjaan atau buatan intelejen dan preman untuk membuat keruh suasana dan sebagai pemantik aparat untuk menangkapi aktivis Islam, Endro menjelaskan bahwa analisa dan asumsi tersebut sah-sah saja.
“Jika dibanding dengan graffiti yang lain, jelas mural tauhid lebih membawa pesan religius, dimana yang melihat akan mengingat sesuatu yang positif. Bisa jadi awalnya oleh simpatisan, namun kemungkinan pelaku digerakan intelijen juga mungkin,” ujar Endro. [GA]