JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj turut berkampanye atas penolakannya terhadap Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) yang kini mendeklarasikan sebagai Khilafah Islamiyah atau biasa disebut Daulah Islamiyah.
Namun bukan hanya ISIS yang ditolak tetapi juga gagasan Daulah Islamiyah atau Khilafah Islamiyah, menurut Said Aqil Rasulullah Shallallalhu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencontohkannya.
“Berkaitan dengan gagasan mendirikan Daulah/ Khilafah Islamiyyah. Nabi Muhammad tdk pernah memproklamirkan berdirinya negara Islam … atau negara Agama. Nabi Muhammad berjuang untuk menguatkan sistem Negara Madinah, negara yang berkeadaban,” ujarnya melalui akun twitter @saidaqil yang update pada Jum’at (8/8/2014).
Ia pun menampik bahwa Madinah merupakan negara Islam, pasalnya menurut Said Aqil platform dari negara Madinah bukanlah Islam.
“Platform negara Madinah adl tamaddun, bukan Islam, bukan pula suku. Karena penduduk Madinah ada Muslim & non-muslim, ada Arab & non-Arab,” sambungnya.
Meski bukan diatur dengan sistem Islam sebagaiamana disampaikan di atas, Said Aqil mengungkapkan di tengah masyarakat Madinah yang majemuk, Rasulullah membuat konstitusi modern yang dikenal dengan Piagam Madinah pada 622 M. Seluruh penduduk Madinah disamakan dimuka hukum, aturan serta hak dan kewajibannya, meski mereka berbeda dalam hal keyakinan agama, suku dan ras.
Atas dasar pendapatnya itu, Said Aqil menyatakan tidak perlu mendirikan negara Islam sebagaimana yang diperjuangkan ISIS.
“Artinya, umat Islam sesuai dgn wilayah kebangsaannya masing-masing boleh membentuk negara yg sejalan dgn contoh dari Rasulullah tersebut dan tidak wajib mendirikan negara yang secara formal Islam seperti yang diperjuangkan kelompok ISIS ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Said Aqil mengungkapkan, “Bagi NU, NKRI berdasarkan Pancasila sudah sesuai dengan negara berdasarkan Piagam Madinah,” tandasnya. [AW]