WASHINGTON (Panjimas.com) – Sudah menjadi rahasia umum bahwa Amerika Serikat (AS) merupakan sekutu dekat Zionis “Yahudi” Israel dalam membantai warga Gaza Palestina. Selama membantai warga Gaza, negara Kafir dan teroris itulah yang paling banyak mensuplai persenjataan dan amunisi bagi militer Israel.
Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan pada penutupan Pertemuan AS-Afrika di Washington, Presiden AS Barack Obama mengatakan dia “tak punya simpati untuk Hamas” yang memang menjadi momok menakutkan bagi penjajahan negara Kafir Yahudi itu terhadap wilayah Gaza.
Meski demikian, Obama masih beralasan jika dirinya simpati dengan dengan warga Gaza atas apa yang dilakukan secara keji oleh Israel. “Saya punya simpati besar untuk orang-orang yang berjuang di Gaza,” katanya dikutip Time pada Rabu (6/8/2014), dan menegaskan kembali Israel punya hak untuk mempertahankan diri.
Komentar itu datang pada hari kedua gencatan senjata 72 jam di Gaza yang difasilitasi Mesir, dalam upaya mengakhiri hampir empat minggu pertempuran di wilayah itu. Selama gencatan senjata, para pemimpin Hamas dan Israel telah sepakat untuk bersama dalam jangka panjang mengakhiri perselisihan, dalam negoisasi yang dibantu pemerintah Mesir.
Obama mengatakan bahwa pemerintahannya berniat untuk “mendukung proses yang sedang berlangsung di Mesir”. Pernyataan Obama mengenai Gaza tu adalah satu di antara topik utama yang mengemuka dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, selain mengenai sanksi Rusia hingga ancaman virus Ebola. [GA/Ant]