GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Kebiadaban dan kebrutalan Zionis “Yahudi” Israel dalam membantai warga Gaza Palestina sejak awal bulan Ramadhan 1435 atau awal bulan Juli 2014 yang lalu hingga saat ini terus mendapat kecaman dan kutukan dari dunia internasional.
Di Kota London Inggris pada Sabtu (26/7/2014), setidaknya 10.000 pengunjuk rasa pro-Palestina menentang agresi militer negara penjajah Zionis Israel ke Gaza. Demonstran melakukan arak-arakan dan pawai melalui pusat London untuk pekan kedua serangan negara Yahudi terhadap Gaza.
Satu sumber kepolisian setempat memperkirakan massa berjumlah 10.000 orang, tetapi seorang fotografer AFP mengatakan jumlah demonstran bisa jauh lebih tinggi dari yang disebutkan oleh pihak kepolisian, dan memaksa penutupan jalan di sekitar Parlemen Inggris.
Pawai dimulai di luar kedutaan besar (Kedubes) Israel di Kensington, di barat ibu kota Inggris, sebelum melewati Downing Street dan datang berhenti di luar gedung Parlemen di Westminster. Para demonstran memegang spanduk bertuliskan “Hentikan Israel Negara Terror”, “Kemerdekaan untuk Palestina” dan “Gaza – Akhiri Pengepungan”.
Mereka juga meneriakkan “Kamu memalukan David Cameron” saat mereka merujuk berkaitan dengan kantor Perdana Menteri (PM) Inggris di Downing Street. Banyak orang mengambil alih Parliament Square, di mana serangkaian ketua, termasuk anggota Roxy Music Brian Eno turun ke panggung menyerukan dihentikannya agresi militer Israel yang telah merenggut lebih dari 1.000 jiwa yang kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.
Salah satu juru bicara mendesak demonstran untuk membeli lagu Freedom for Palestine oleh One World dengan harapan lagu itu akan memasuki chart single dan menerima gelombang radio udara. Acara ini diselenggarakan Koalisi Hentikan Perang dan antara lain menempati London.
Penyelenggara mengatakan, protes serupa terjadi pekan lalu, yang dilewati tanpa kekerasan apapun, dan menarik warga sebanyak 100.000 orang, meskipun polisi menempatkan angka di 15.000 orang. [GA/Ant]