KAIRO, MESIR (Panjimas.com) – Aparat keamanan Mesir pada hari Kamis (24/7/2014) akhirnya berhasil menangkap tersangka perampokan terhadap dua mahasiswi Universitas Al Azhar dari Indonesia yang menyebabkan salah satu mahasiswi itu meninggal dunia akibat melompat dari mikrolet tempat perampokan.
Tiga pelaku perampokan di tramco (mikrolet) itu telah ditangkap termasuk pemilik kedai telepon genggam (HP) bekas yang diduga sebagai penadah HP curian, kata Kepala Keamanan New Cairo, Jenderal Aly Al Damardash, Kamis (24/7/2014).
Dua mahasiswi Indonesia yang menjadi korban perampokan tersebut adalah Rizqana Mursyidah (25) yang mengalami luka bacok di tangannya, dan almarhumah Gusti Rahma Yeni (23) yang jenazahnya telah dikuburkan di kampung halamannya di Batipuh Tanah Datar, Sumatera Barat pada Selasa (22/7/2014) lalu.
Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo, Windratmo Suwarno, yang dikonfirmasi kantor berita ANTARA membenarkan penangkapan pelaku perampokan tersebut. “Korban (Rizqana -red) masih trauma sehingga tidak bersedia dipertemukan dengan pelaku yang ditangkap, namun para tersangka mengakui perbuatan mereka,” kata Windratmo.
Penangkapan tersebut terjadi hanya sepekan setelah kejadian tragis itu pada Kamis (17/7/2014) silam, sesuai janji pihak keamanan yang menyatakan akan menangkap pelaku sesegera mungkin.Publik Mesir termasuk Syeikh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb dan Rektor Universitas Al Azhar, Prof Dr Osama Al Abed serta para Duta Besar ASEAN mendesak pihak keamanan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi dan pihak Al Azhar menyatakan akan terus mengawal kasus tersebut hingga ke meja hijau dan menghukum setimpal para pelakunya.Berikut ini kronologis-wafatnya-kronologi wafatnya mahasiswi Al Azhar asal Indonesia korban perampokan di Mesir. [GA/dbs]