MATARAM (Panjimas.com) – Tim Rukyatul Hilal Kota Nusa Tenggara Barat (NTB) berencana melakukan rukyat atau pemantauan hilal (bulan) penentuan 1 Syawwal atau Hari Raya Iedul Fitri 1435 H pada Minggu (27/7/2014) sore mendatang. Penentuan ini mengacu kepada keputusan nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk melakukan pemantauan hilal pada hari Minggu.
“Insya Allah pemantauan hilal penentuan Hari Raya Iedul Fitri atau awal Syawal (1435 H –red) akan dilakukan pada hari minggu tanggal 27 Juli 2014 bertempat di Loang Baloq Mataram,” kata Anggota Tim Rukyat Hilal NTB, TGH M Anwar MZ di Mataram, Rabu (23/7/2014) seperti dilansir Antara.
Anwar yang juga merupakan Ketua Baznas NTB ini menjelaskan, kemungkinan besar hilal akan terlihat pada saat pemantauan. Pasalnya, secara perhitungan, derajat hilal diperkirakan akan lebih dari 4 derajat saat dilakukan pemantauan. Dimana, lebih dari syarat minimal hilal bisa terlihat yakni 2 derajat. “Kemungkinan besar hilal akan terlihat, insya Allah pada hari Senin kita akan berlebaran,” terangnya.
…Insya Allah pemantauan hilal penentuan Hari Raya Iedul Fitri atau awal Syawal (1435 H –red) akan dilakukan pada hari minggu tanggal 27 Juli 2014 bertempat di Loang Baloq Mataram…
Meski demikian, kata Anwar, yang berhak menentukan kapan akan lebaran atau Hari Raya Iedul Fitri 1435 H adalah melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Kemenag RI bersama sejumlah ormas Islam dan perwakilan negara sahabat.
“Jika nantinya kita berlebaran pada hari Senin, maka itu berarti kita berpuasa selama 29 hari. Akan tetapi jika kemungkinan hilal tidak terlihat, maka keputusannya adalah menggenapkan puasa menjadi 30 hari. Tapi itu semua nanti kita menunggu hasil sidang isbat,” jelasnya.
Kemenag RI sendiri direncanakan akan menyelenggarakan sidang isbat atau sidang penetapan awal Syawwal 1435 H di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta, pada Minggu (27/7/2014) mendatang. Sidang isbat awal Syawal 1435 H/2014 M itu akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin. Sidang isbat itu akan dihadiri oleh perwakilan ormas Islam dan perwakilan negara sahabat. [Ghozi Akbar]