BAITIL MAQDIS Panjimas.com – Majlis Syura Mujahidin fi Aknafi Baitil Maqdis, bertakziah atas salah satu mujahidinnya, Asy-Syahid – in SyaaAllah- Abdullah Al-Farra, yang meninggal karena serangan bom pesawat Israel terhadap sejumlah mujahidin yang sedang melakukan ribath di perbatasan di wilayah timur Qarara, untuk melancarkan serangan terhadap militer Israel.
Berikut rilisan Majelis Syura Mujahidin fi Aknafi Baitil Maqdis ,
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
“Di antara orang-orang Mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya.” (Al-Ahzab : 23)
Derajat yang Tinggi Untuk Al-Bathal Abdullah Al-Farra, Mujahid garis depan dalam menghadapi Yahudi
عن نعيم بن همار -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: “أفضل الشهداء الذين يقاتِلون في الصف فلا يلفتون وجوههم حتى يُقتلوا، أولئك يتلبطون في الغُرف العلى من الجنة يضحك إليهم ربك، فإذا ضحك ربك إلى عبدٍ في موطن فلا حساب عليه” رواه الإمام أحمد.
Dari Nu’aim bin Hammar radiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Syuhada terbaik adalah yang berperang di barisan terdepan, mereka tidak menolehkan wajahnya sampai terbunuh. Mereka bergulingan merasakan kenikmatandi kamar-kamar tertinggi di surga. Rabbmu tertawa kepada mereka. Apabila Rabbmu tertawa kepada seorang hamba pada suatu kesempatan maka hamba tersebut tidak akan dihisab.” (HR.Ahmad)
Pada saat meningkatnya tindakan kejahatan Yahudi pembenci terhadap hak-hak kaum lemah di Gaza yang mulia, maka –dengan karunia Allah- Mujahidin Majelis Syura Mujahidin fi Baitil Maqdis terus menerus mempersembahkan dirinya dalam medan jihad dan pengorbanan, mereka bangkit sejak sejak hari pertama agresi zionis, untuk melaksanakan perintah Rabnya, untuk membalas serangan Yahudi terhadap dien, jiwa, dan kehormatan, dengan segala kemampuan mereka dari kekuatan, perangkat perang serta pasukan.
Maka para pahlawan berlomba-lomab untuk menembakkan roketnya menggempur pemukiman musuh, lainnya melaksanakan ribath untuk mengintai dan mengawasi pesawat musuh dan tentara Zionis, serta alat-alat perang mereka, di garis depan pertemuan dengan musuh, semata- mata untuk mengharap karunia Allah dan surga luasnya seluas langit dan bumi, tidak terpengaruh terhadap celaan para pencela, dan tidak pernah ragu meski banyaknya penggembos, Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا
Di tengah perjalanan jihad yang dilancarkan saudara-saudara kalian mujahidin, serta di tengah para mujahidin di tsughurul jihad, serta jerih payah mereka untuk menghadapi musuh-musuh Allah Yahudi yang berkembang di wilayah pemukiman di wilayah Gaza Selatan, maka Allah berkehendak, pesawat musuh menargetkan salah-satu kelompok kami yang sedang mengintai untuk pukulan terhadap Yahudi timur wilayah Qarara provinsi Khan Younis di Jalur Gaza Selatan, pada Senin (23/Ramadhan 1435), yang mengakibatkan korban luka-luka di kalngan mujahidin dan kesyahidan –kama nahsabuhu– Al-Akh Al-Mujahid Abu Qatadah Abdullah Al-Farra Taqabbalahullah.
Semoga Allah merahmatimu wahai Abu Qatadah! semoga allah mengumpulkanmu beserta para nabi, shiddiqin, dan syuhada’, jikalau kami dikaruniai kesyahidan maka kami akan bersaksi bahwa engkau adalah singa, pemberani, ahli ibadah, zuhud, dan wara’, engkau telah lama berjihad, banyak membunuh musuh, berjuang untuk meraih syahadah, engkau berperang di shaf pertama tidak berpaling sampai menemui ajal, memperoleh karunia surga Allah.
Kami di Majelis Syura Mujahidin fi Aknafi Baitil Maqdis, kami menganggap mereka termasuk salah satu mujahidin terbaik kami,
Kami tekankan, kami akan senantiasa melanjutkan jalan jihad ini –dengan izin Allah- , sesungguhnya darah mujahidin menjadi penerang jalan kami, tidak menambah bagi kami melainkan kekuatan dan tekad, bertawakal pada Allah maha kuat, tempat meminta pertolongan, mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. [AH]