ISRAEL (Panjimas.com) – Mereka datang dari negara lain, tetapi mereka berjuang untuk Israel. Dan kadang-kadang mereka mati untuk membelanya.
Ribuan orang dari beberapa negara di Eropa dan AS bergabung ke Israel Defence Force (IDF) untuk ikut melakukan penyerangan ke Gaza, Palestina. Mereka sukarelawan yang juga mendapat pelatihan militer dari IDF bersama warga Israel. Mereka dikenal sebagai “Lone Soldier.”
Salah seorang tentara sukarelawan datang dari New Hampshire, Amerika Serikat (AS) bernama Adam Harmon. Harmon pindah ke Israel dan bergabung dengan IDF pada tahun 1990. Saat itu Israel sedang menghadapi perlawanan Palestina.
Dikutip dari NBC News, Kamis (24/7/2014), sekitar 2.000 tentara asal AS bergabung dalam IDF. Pada Minggu (20/7), dua orang di antaranya tewas di Gaza yaitu Max Steinberg, pria berusia 24 tahun berasal dari California dan Sean Carmeli tentara berusia 21 tahun dari Texas. Keluarga kedua tentara relawan itu mengaku bahwa mereka memiliki semangat untuk membela Israel.
Direktur Lone Soldier Center sebuah organisasi nirlaba di Israel, Josh Flaster mengatakan ada sekitar 6.000 personel tentara relawan di dalam IDF. Jumlah ini tak hanya berasal dari AS, tapi juga dari Prancis, Rusia, dan Argentina. Flaster mengatakan total tentara aktif IDF sekitar 176.000 anggota.
“Orang-orang muda Yahudi dari seluruh dunia dan peduli terhadap nasib Israel datang untuk membela warga Israel,” katanya. [AW/NBC]