GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Pembantaian keji dan biadab yang dilakukan Zionis “Yahudi” Israel terhadap warga Gaza Palestina yang kebanyakan menjadi korbannya adalah wanita dan anak-anak sejak awal Ramadhan 1435 H atau awal Juli 2014 hingga hari Minggu 20 Juli 2014 masih berlangsung.
Ribuan warga Gaza Palestina menyelamatkan diri dari sebelah utara Gaza hari Minggu (20/7/2014), setelah hampir semalaman Zionis Israel melakukan pemboman tanpa henti dalam upaya memperluas penyerangan darat di hari ke 13 serangan mematikan di kawasan Gaza selama lima tahun terakhir ini.
Meski menjelang kedatangan Ketua PBB, Ban Ki-moon di kawasan itu untuk mendesak dilakukan perundingan damai, namun nyatanya hal itu tidak membawa perubahan yang berarti bagi warga Gaza Palestina. Zionis “Yahudi” Israel hingga kini masih melakukan pembantaian terhadap warga Gaza Palestina.
Hingga kini, hari Minggu (20/7/2014), warga Gaza Palestina yang syahid dan menjadi korban jiwa mencapai 370 orang meskipun pihak medis mengatakan jumlah itu bisa meningkat setelah serangan sengit yang terjadi pada Sabtu (19/7/2014) malam di wilayah utara dan timur kota Gaza.
Kelompok perlawanan Hamas menolak untuk menyerah, meskipun menghadapi gempuran habis-habisan milier Zionis Israel dari darat, udara dan laut, melanjutkan serangan mereka yang akhirnya menewaskan dua tentara Zionis Israel dalam semalam, kata pihak angkatan bersenjata Israel.
Meskipun kedua belah pihak yang bertikai menolak untuk menyerah, upaya diplomatik untuk gencatan senjata dilanjutkan hari Minggu (20/7/2014) dengan pertemuan pemimpin Hamas, Khaled Meshaal dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Qatar, untuk mendiskusikan proposal gencatan senjata Mesir.
Sementara itu, koresponden AFP melaporkan, di jalan-jalan di wilayah sebelah utara Shejaiya dipenuhi ribuan warga sipil Gaza yang mengungsi menyelamatkan diri mereka setelah pemboman besar-besaran yang meninggalkan para korban tergeletak di jalan-jalan.
Ambulans tidak bisa mencapai sebagai besar kawasan di sekitar perbatasan karena gempuran sengit pasukan Zionis Israel. Sedangkan layanan darurat di lokasi mengatakan kepada AFP bahwa korban yang meninggal dan luka-luka terjebak dalam serangan artileri militer Zionis Israel.
Sedangkan di Rumah Sakit Shifa, korban luka-luka di bawa masuk setiap menit dengan ambulans, dan yang lainnya dengan mobil dan truk. Diantara mereka, anak-anak menjerit kesakitan akibat luka pecahan bom yang dilontarkan militer Zionis “Yahudi” Israel terhadap mereka. [GA/telegraph]