Israel(Panjimas.com) – Surat Kabar Israel “Haaretz” mengakui dalam beberapa hari terakhir kerugian Israel akibat aksi agresi militernya ke jalur Gaza semakin naik dan bertambah.
Yoel Marcus yang bekerja di perusahaan surat kabar tersebut mengatakan bahwa kalau saja pihaknya(surat kabar) boleh mempublikasi jumlah tentara Israel yang tewas dan kerugian yang didapatkan oleh Israel bisa jadi akan terjadi revolusi besar-besaran di Negara Israel.
Marcus menambahkan bahwa “tentara Israel selalu mengawasi kami dengan ketat setiap berita yang berkaitan dengan tentara Israel yang meninggal.”
Markus menambahkan “Jika saja kami diperbolehkan untuk mempublikasi jumlah tentara Israel yang meninggal maka akan menimbulkan api revolusi yang akan terjadi di Israel.”
Di sisi lain, Ibukota Inggris London menjadi saksi aksi demonstrasi yang dilakukan pada hari Sabtu untuk menolak agresi militer Israel di jalur Gaza dan dukungan kepada warga Palestina agar mendapatkan kebebasan dan mengakhiri penjajahan yang dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina.
Seperti yang dikonfirmasikan oleh pihak penyelenggara bahwa jumlah demonstran berjumlah sekitar 100 ribuan orang, aksi di mulai dari depan markas besar pemerintahan Inggris, sampai ke depan kantor Kedubes Israel. Aksi tersebut juga diikuti oleh sejumlah aktivis HAM,ormas,anggota partai dan sejumlah pemimpin komunitas Arab dan Muslim. Mereka mengutuk aksi agresi militer Zionis di jalur Gaza dan keterlibatan Negara-Negara Barat dalam membantu agresi militer Zionis, yang menyebabkan banyak warga Palestina yang meninggal dunia yang sebagian besar adalah warga sipil yang tidak memegang senjata,orangtua,wanita dan anak-anak.[Husain Fikry/S.A]