GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Diperkirakan sebanyak 12 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terkena dampak dari konflik perang antara Israel dan Palestina. Keduabelas TKI itu kemungkinan sampai saat ini masih terisolasi di Jalur Gaza.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, hal ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah Indonesia.
“Sudah ada datanya di kita 12 TKI itu. Upaya evakuasi sedang dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang terkait. Karena keselamatan mereka harus bisa dijamin,” ujar Gatot kepada VIVAnews di Malang, Jawa Timur, Minggu 20 Juli 2014.
Menurut Gatot, evakuasi ini butuh perencanaan yang matang. Karena, di jalur Gaza, semua akses keluar masuk sudah ditutup, termasuk akses jalur udara dan darat.
“Hal yang paling memungkinkan membawa mereka keluar adalah melalui Mesir. Tetapi itu juga bukan hal yang mudah,” kata Gatot
Ini dikarenakan, agar bisa masuk ke Mesir, harus melalui izin otoritas setempat. Karena daerah yang berada di dekat konflik Gaza, pasti dijaga dengan ketat oleh intelijen setempat.
Meski begitu, Gatot mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha keras agar para TKI itu bisa segera dievakuasi, termasuk berkomunikasi melalui kedutaan Jordania.
“Bukan hanya di Gaza saja, kita juga akan mengevakuasi TKI yang bekerja di Suriah, karena di sana juga lagi gencar dengan konflik. Ada 2.500 TKI yang berada di sana (Suriah),” ujar Gatot.
Menurut Gatot, jumlah 2.500 TKI itu adalah hasil dari 10 ribu TKI yang sudah berhasil dipulangkan dalam dua tahun terakhir ini.
“Hal utama itu medan yang sulit, karena mereka berada di titik konflik. Apa lagi sulitnya mendapatkan pesawat di sana. Di Lebanon saja, ada 200 TKI masih menunggu untuk dipulangkan,” ujarnya. [AW/viva]